TRIBUNTRAVEL.COM - Klaten terkenal dengan tenun lurik Pedan yang cantik.
Tenun lurik Pedan memiliki keunikan dan kualitas yang tak tertandingi, menjadikannya salah satu warisan budaya Indonesia yang terus berkembang.
Produk ini terkenal dengan kualitas tinggi dan pola-pola unik yang membedakannya dari tenun lurik lainnya.
Salah satu ciri khas utama dari tenun lurik Pedan adalah pola Soko Guru yang terdapat pada bagian dasar kain.
Baca juga: Itinerary Klaten 3 Hari 2 Malam dari Jakarta, Kunjungi Umbul Cokro hingga Umbul Ponggok yang Populer
Pola ini tidak hanya memperindah tampilan tenun lurik Pedan, tetapi juga sarat dengan nilai budaya yang mendalam.
Selain itu, teknik pewarnaan yang digunakan pada tenun lurik Pedan membuat warna pada kain memiliki ketahanan yang sangat baik.
LIHAT JUGA:
Meskipun sudah digunakan dalam waktu yang lama, warna pada tenun lurik Pedan tetap awet dan tidak mudah pudar.
Keunggulan ini menjadikan tenun lurik Pedan tidak hanya bernilai seni, tetapi juga lebih tahan lama, meskipun digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Itinerary Pendakian Tektok Bukit Mongkrang Start dari Klaten, Bujet Rp 115 Ribuan per Orang
Proses produksi tenun lurik Pedan
Proses pembuatan tenun lurik Pedan tidak sederhana dan membutuhkan waktu serta keterampilan tinggi.
Dimulai dengan pemilihan bahan baku kain katun yang didapat dari berbagai daerah di Indonesia.
Benang katun yang telah dipilih kemudian menjalani proses pewarnaan dan pemintalan yang memakan waktu sekitar satu minggu.
Setelah itu, benang-benang tersebut dipindahkan ke alat tenun bukan mesin (ATBM) untuk proses menenun yang memerlukan ketelitian dan keterampilan tinggi.
Proses menenun secara manual ini tidak hanya mempertahankan nilai tradisional, tetapi juga memastikan kualitas terbaik pada setiap helai kain.