Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

Gurihnya Gethuk Nyimut Khas Lereng Muria, Cocok Buat Oleh-oleh saat Libur Tahun Baru 2025

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gethuk Nyimut, camilan khas Kudus dari Desa Kajar Warung Pak Min.

Varian rasa yang banyak diburu penikmat gethuk adalah original, cokelat, dan juga saus alpukat.

Pada momentum libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), permintaan gethuk nyimut melonjak tajam hingga dua kali lipat. 

Dari sebelumnya setiap produsen menghabiskan 50 kilogram ketela pohon pada hari biasa, kini melonjak lebih dari 100 kilogram dalam sehari.

Produsen gethuk nyimut, Fauzul Muna (20) mengatakan, produksi gethuk nyimut di keluarganya sudah dirintis sejak 2012. 

Baca juga: Liburan ke Lampung, Wajib Bawa Pulang Oleh-oleh Khas Pia Hana Puan dengan Beragam Varian Rasa

Saat ini dijalankan oleh generasi ketiga dari sang kakek sebagai generasi pertama.

Kata dia, mayoritas gethuk yang diproduksi oleh warga Desa Kajar merupakan gethuk goreng. 

Varian terbarunya yang dirintis sejak 2020-2021 adalah saus alpukat, diambil dari buah alpukat yang tumbuh subur di wilayah lereng Gunung Muria.

Menurut Muna, gethuk pada zaman nenek moyang sebatas dijadikan sebagai makanan sehari-hari masyarakat Desa Kajar dan sekitarnya. 

Dengan memanfaatkan potensi pohon ketela yang tumbuh subur di wilayah pertanian sekitar.

Potensi tersebut kemudian mulai dikembangkan menjadi peluang usaha dengan membubuhkan sedikit kreativitas. 

Baca juga: Daftar Oleh-oleh di Wisata Religi Kubah Guru Sekumpul Martapura: Tasbih, Siwak hingga Parfum

Misalnya dengan menambah varian rasa, dan memperluas jangkauan pasar menjadi potensi bisnis yang menjanjikan.

Saat ini gethuk nyimut dipasarkan langsung di rumah produksi, pertokoan, juga dipasarkan secara online.

Harga satu porsinya dibanderol mulai dari Rp 10.000, tergantung varian rasa yang dipilih. 

Setiap harinya laku ratusan porsi gethuk, baik secara offline maupun online.

"Banyak juga yang datang ke sini untuk melihat langsung pengolahannya, ada juga yang borong di tempat. Terdapat pula wisatawan dari atas mampir ke sini untuk beli oleh-oleh gethuk," terangnya, Minggu (29/12/2024).

Halaman
1234