Varian rasa kopi ini sendiri baru saja launching pada 11 November 2024 lalu.
Namun sebelumnya, kata Arnida, ia sempat beberapa kali meminta orang-orang mencoba produknya tersebut.
Ia bahagia lantaran mendapatkan respons positif.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Farmora, Wisata Edukasi di Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, Lampung
Resep turun temurun
Arnida Santi mengungkapkan, bisnis yang dijalaninya sejak 2020 lalu ini sudah dijalani orang tuanya sejak 1998.
“Itu dari ibu dulu, dari tahun 1998 itu kita memang sudah produksi kue ini. Dan ini menurun ke saya. Waktu itu namanya bukan bakpia tapi kue rontok. Dan waktu itu kita sistemnya titip jual ke warung-warung, kuenya di toples,” cerita Arnida.
Resep bakpia yang digunakan Arnida di Pia Hana Puan sendiri, juga didapat dari orang tuanya.
“Kita kebetulan ada resep turun-temurun dari orang tua saya,” katanya.
Namun orang tuanya hanya memberikan resep bakpia dengan varian rasa original, yakni kacang hijau.
Dari resep orang tuanya itu lah, ia akhirnya mengembangkan produk bakpianya dengan berbagai varian rasa.
“Yang tadinya hanya dua varian kacang hijau sama cokelat, terus saya tambah lagi keju, ubi ungu,” lanjutnya.
Wanita berusia 47 tahun ini pun mencoba untuk membuat varian rasa baru, yang tentunya berbeda dari yang lain.
Saat ini, produk Pia Hana Puan memiliki enam varian rasa, mulai dari varian rasa kopi, kacang, keju, cokelat, ubi ungu, dan pisang.
Harga yang ditawarkan pun terjangkau.
“Harganya Rp 25 ribu sampai Rp 27 ribu. Setiap varian kita beda-beda, seperti kacang hijau, ubi ungu, dan pisang kita jual Rp 25 ribu per pack. Untuk kopi, keju, dan cokelat Rp 27 ribu per pack. Satu kotak isi 10 pcs,” ujar Arnida.
Baca juga: Dimsum Seceng Soesilo di Bandar Lampung Hadirkan Kemasan Praktis untuk Oleh-oleh