Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Napak Tilas ke Masjid Baiturrahim Banda Aceh yang Selamat dari Tsunami Aceh 2004

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesona Masjid Jami' Baiturrahim atau Masjid Baiturrahim yang selamat dari tsunami Aceh pada 2004.

TRIBUNTRAVEL.COM - Mengenang tsunami dahsyat di Aceh pada 2004 silam, masih ada sejumlah bangunan yang berdiri kokoh sampai sekarang setelah kejadian tersebut.

Selain Masjid Raya Baiturrahman, ada juga masjid lain yang selamat dalam gempa dan tsunami Aceh 2004.

Adapun bangunan tersebut adalah Masjid Jami' Baiturrahim atau dikenal juga dengan Masjid Baiturrahim.

Masjid Baiturrahim lokasinya tak begitu jauh dari bibir pantai di Kecamatan Meuraksa, Banda Aceh.

Lokasi tepatnya ada di kawasan Ulee Lheue, Kecamatan Meuraksa, Kabupaten Banda Aceh, Aceh.

Baca juga: Kulineran di Aceh, Cobain Roti Selai Samahani yang Legendaris, Bisa Bawa Pulang Buat Oleh-oleh

Ketika tsunami Aceh melanda, Masjid Baiturrahim masih berdiri kokoh dengan total kerusakan diprakirakan hanya 20 persen saja.

Gerbang masuk Masjid Baiturrahim di kawasan Ulee Lheeu, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024). (SERAMBINEWS.COM/AKSA ASHURA)

Adapun kerusakan yang timbul akibat tsunami Aceh yaitu bagian belakang dan samping Masjid Baiturrahim.

Bencana ini merenggut ratusan ribu nyawa dan memporak-porandakan sebagian besar wilayah pesisir Aceh.

Namun, di tengah kehancuran tersebut, Masjid Baiturrahim masih bisa berdiri kokoh. 

Keajaiban ini menjadikan masjid ini sebagai simbol kekuatan iman dan harapan bagi masyarakat Aceh.

Baca juga: Mengenang Tragedi Tsunami Aceh, Coba Kunjungi Kapal Nyangkut di Atas Rumah yang Jadi Jejak Sejarah

Masjid Baiturrahim dibangun pada abad ke-17, saat kesultanan Aceh masih berdiri sebagai kerajaan yang kuat dan berdaulat.

Pada awalnya masjid ini dikenal dengan sebutan Masjid Jami’ Ulee Lheue.

Namun pada saat tragedi pembakaran Masjid Baiturrahman oleh pasukan Belanda pada tahun 1873, diperkirakan mulai saat itulah “Baiturrahim” menjadi nama masjid ini.

Masjid yang awalnya terbuat dari kayu ini kemudian direnovasi dan dibangun kembali dengan bahan-bahan yang lebih kokoh pada tahun 1922.

Proses renovasi selesai pada tahun 1923 dengan arsitektur baru yang sangat dipengaruhi oleh gaya Eropa.

Halaman
1234