Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Harga Tiket Masuk, Jam Buka, Lokasi, dan Sejarah Museum Sidik Jari di Denpasar, Bali

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan berkunjung ke Museum Lukisan Sidik di Kecamatan Denpasar Timur, Kabupaten Denpasar, Bali.

Ia memperhatikan bagaimana para seniman ini melukis dan saling mengkritisi karya masing-masing, dan dari sanalah benih ketertarikannya terhadap seni mulai tumbuh. 

Baca juga: Harga Tiket Masuk Alas Harum Bali, Nikmati Sensasi Naik Ayunan Ekstrem di Tengah Alam

Salah satu nasihat yang paling berkesan baginya berasal dari percakapan para seniman tersebut, "Kalau ingin menjadi pelukis, tidak boleh saling tiru atau saling copy, harus memiliki jati diri dan corak sendiri."

Nasihat ini menjadi prinsip hidup dan seni bagi I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. 

Ia terus berusaha mencari identitas diri dalam seni lukis hingga akhirnya menemukan teknik melukis sidik jari yang menjadi ciri khasnya.

Wisatawan berkunjung ke Museum Lukisan Sidik di Kecamatan Denpasar Timur, Kabupaten Denpasar, Bali. (denpasarkota.go.id)

Perjalanan Menemukan Teknik Lukisan Sidik Jari

Meski telah memulai karier sebagai pelukis sejak muda, teknik lukisan sidik jari baru ditemukan secara tidak sengaja. 

Pada suatu hari di Kuta, ketika ia sudah membuka studio lukis pertamanya, ada seorang tamu yang ingin melukis bersamanya. 

Namun, I Gusti Ngurah Gede Pemecutan merasa curiga bahwa karya seni yang dibawa tamu tersebut bukanlah karya asli si tamu. 

Setelah mengamati, ia mengajak tamu itu untuk melukis bersama. 

Baca juga: Harga Tiket Masuk Bali Bird Park Terbaru 2024 dan Link Pembelian, Dapatkan Promo 10 Persen

Kecurigaannya terbukti, karena gaya melukis si tamu tidak sesuai dengan contoh lukisan yang ditunjukkannya.

Karena frustrasi, I Gusti Ngurah Gede Pemecutan secara spontan merusak lukisan tersebut dengan jarinya. 

Namun, ketika ia kembali melihat lukisan yang telah dirusaknya, ia justru menemukan sesuatu yang berbeda, sebuah karakteristik baru dalam cara melukis. 

Tampak bekas sidik jari dari I Gusti Ngurah Gede Pemecutan terpampang dalam lukisan tersebut.

Dari insiden inilah, ia menemukan teknik melukis sidik jari yang kini menjadi identitas khasnya. 

Lukisan pertamanya dengan teknik ini, yang berjudul Tari Baris, dibuat pada tahun 1967, menandai dimulainya era baru dalam perjalanan karier seni I Gusti Ngurah.

Baca juga: Pantai Karang Jadi Spot Favorit Buat Bersantai & Olahraga di Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali

Halaman
1234