Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Harga Tiket Masuk, Jam Buka, Lokasi, dan Sejarah Museum Sidik Jari di Denpasar, Bali

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan berkunjung ke Museum Lukisan Sidik di Kecamatan Denpasar Timur, Kabupaten Denpasar, Bali.

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Bali, tak melulu harus mengunjungi pantai.

Selain pantai, Bali masih memiliki banyak tempat wisata yang menarik buat dikunjungi.

Satu di antaranya seperti Museum Sidik Jari.

Museum Sidik Jari merupakan wisata bersejarah di Bali yang wajib dikunjungi - khususnya kamu pencinta kesenian.

Baca juga: Keunikan Pantai Purnama, Surga Tersembunyi di Gianyar Bali, Bisa Dikunjungi Gratis

Destinasi ini menawarkan galeri seni yang menyimpan banyak karya yang bisa kamu lihat.

Banyak lukisan yang dipamerkan di Museum Sidik Jari.

Lukisan menakjubkan dengan teknik melukis yang unik pun bisa kamu temukan di sana.

Museum Lukisan Sidik Jari Denpasar Bali: Keunikan Seni Tanpa Kuas yang Memikat (tribun bali/i made wira)

Ada lusikan menarik yang dilukis tidak menggunakan kuas, tapi hanya jari telunjuk pelukis.

Teknik ini dikenal sebagai "pointilisme," di mana pelukis membuat totol-totol warna dari kuas, namun yang membedakan karya lukis di museum ini adalah penggunaan jari sang pelukis secara telaten menotolkan cat warna ke atas kanvas, menciptakan pola dan gambar yang begitu detail dan penuh karakter.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Air Tirta Gangga Bali, Punya Mata Air Suci yang Berusia Ratusan Tahun

Sejarah dan Latar Belakang Museum

Museum ini tidak hanya menampilkan koleksi karya seni yang mengagumkan, tetapi juga memiliki nilai historis yang tinggi. 

Didirikan oleh I Gusti Ngurah Gede Pemecutan, seorang seniman yang lahir pada 4 Juli 1935, kini beliau berusia 89 tahun, museum ini resmi dibuka pada tanggal 4 Juli 1994, meskipun pembangunannya telah dimulai sejak tahun 1993. 

Karya-karya yang terpajang di sini merupakan hasil perjalanan seni panjang yang dimulai sejak I Gusti Ngurah masih bersekolah dasar pada tahun 1945.

Kisah awal perjalanan seninya cukup menarik. 

Sebagai anak muda, I Gusti Ngurah Gede Pemecutan sering melihat para pelukis berkumpul di dekat rumahnya. 

Halaman
1234