Kehadiran taman salju ini pun menarik perhatian pasangan suami istri asal Kabupaten Banyumas, Aliyah dan Aan.
Ini kali pertama mereka merasakan hujan 'salju' di iklim tropis.
"Lokasinya teduh, terus asri banget tentunya."
"Di sini juga banyak banget wahana dan permainan untuk anak-anak."
"Kita tahu ya, negara yang empat musim (sekarang ini) lagi musim winter (dingin), kita di sini sedikit merasakan," ungkapnya.
D'las juga menggelar event yang cukup besar, yakni Festival Gunung Slamet.
Baca juga: Mengenal Gutel, Camilan Khas Gayo Sejak Zaman Penjajahan yang Tetap Eksis hingga Kini
Festival tersebtu bahkan masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 sebagai event daya tarik utama pariwisata Indonesia.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi optimis, dengan masuknya FGS dalam kalender wisata nasional ini akan semakin meningkatkan kunjungan wisata di Purbalingga.
"Mudah-mudahan di tahun yang pertama FGS masuk di kalender wisata KEN tentunya akan menjadikan Purbalingga lebih dikenal oleh masyarakat luas, menjadikan D'LAs Serang ini semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Besar harapan kami semakin banyak wisatawan-wisatawan baik asing maupun dalam negeri yang akan berkunjung ke Purbalingga ke D'LAs Serang," kata Bupati Tiwi.
Bupati menjelaskan, sudah tahun ke-7 Desa Serang selalu menggelar FGS sebagai event kebudayaan, bentuk penghargaan terhadap para pelaku seni budaya. Disamping berupa festival budaya, FGS dirangkaikan dengan festival musik.
"Kebetulan destinasi wisata ini (D'LAs Serang) dikelola oleh BUMDes yang setiap tahunnya Desa Serang ini profitnya mencapai Rp 9 miliar. Oleh karenanya patut dijadikan destinasi wisata kebanggaan di Kabupaten Purbalingga," katanya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan kegiatan festival, UMKM ekonomi kreatif yang mendorong pariwisata dan perkembangan ekonomi ini harus dikembangkan. Ia meyakini FGS ini yang sudah ke 7 akan menggerakan ekonomi Purbalingga dan daerah sekitarnya.
Baca juga: Kolam Regulasi Murakata, Spot Baru Menikmati Sunset di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalsel
"Event pariwisata seperti ini juga diharapkan akan membuka lapangan kerja baru. Kami menargetkan secara nasional bisa membuka 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 dari 110 festival (KEN)," katanya.
(TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Tak Perlu ke Eropa, Hujan Salju Kini Bisa Dirasakan di Desa Wisata Lembah Asri Serang Purbalingga dan Ini Dia Desa Terkaya di Purbalingga Punya Profit Rp 9 Miliar Pertahun, Sampai Didatangi Sandiaga Uno