Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Ada Hujan Salju hingga Rainbow Slide, Kunjungi Desa Wisata Lembah Asri Serang di Purbalingga, Jateng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

TRIBUNTRAVEL.COM -  Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) menjelma sebagai tempat wisata populer di Purbalingga.

Hal itu tak lepas dari daya tariknya yang menawarkan suasana musim salju layaknya di luar negeri.

Potret Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. (Instagram/@dlas_serangofficial)

D'las berlokasi di Jalan Raya Serang, Krajan, Serang, Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Tempat wisata ini berada di lereng gunung Slamet.

Baca juga: Watu Lempit di Mranggen, Demak, Jawa Tengah Jadi Spot Favorit Bermain Air, Cek Harga Tiket Masuknya

Tak heran bila udara dingin menyelimuti area D'las hampir sepanjang hari.

Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh pengelola untuk membuat wahana salju yang menjadi unggulan di D'las.

Suasana yang disuguhkan D'las pun bak musim dingin di Eropa.

Sejak pertama kali dibuka, wahana salju di D'las langsung menyita perhatian wisatawan.

"Kebetulan, kami membuat wahana taman salju. Ini cukup diminati oleh para wisatawan," kata pengelola Lembah Asri.

Baca juga: Segarnya Kolam Alami dan Panorama Alam Batu Lepes di Timang Gajah, Bener Meriah, Aceh

Fajar mengatakan, salju buatan ini aman bagi wisatawan karena terbuat dari sabun herbal.

Salju buatan ini juga aman di kulit dan mata.

"Ini buih, aman, tidak berbahaya untuk para pengunjung yang bermain salju di sini," katanya.

Potret pengunjung Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. (Instagram/@dlas_serangofficial)

Menurut Fajar, wahana wisata ini menjadi yang pertama di Jawa Tengah, khususnya taman salju yang berada di luar ruang.

"Ini masih satu-satunya wahana salju di Banyumas Raya, bahkah di Jawa Tengah, yang langsung menyatu dengan alam," katanya.

Pengunjung cukup membayar Rp10 ribu untuk merasakan taman salju layaknya di negeri empat musim.

Baca juga: Mengunjungi Taman Wisata Tereng Kuning di Dusun Montong Alung, Desa Aik Bukak, Lombok Tengah, NTB

Kehadiran taman salju ini pun menarik perhatian pasangan suami istri asal Kabupaten Banyumas, Aliyah dan Aan.

Ini kali pertama mereka merasakan hujan 'salju' di iklim tropis.

"Lokasinya teduh, terus asri banget tentunya."

"Di sini juga banyak banget wahana dan permainan untuk anak-anak."

Potret pengunjung Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. (Instagram/@dlas_serangofficial)

"Kita tahu ya, negara yang empat musim (sekarang ini) lagi musim winter (dingin), kita di sini sedikit merasakan," ungkapnya.

D'las juga menggelar event yang cukup besar, yakni Festival Gunung Slamet.

Baca juga: Mengenal Gutel, Camilan Khas Gayo Sejak Zaman Penjajahan yang Tetap Eksis hingga Kini

Festival tersebtu bahkan masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 sebagai event daya tarik utama pariwisata Indonesia.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi optimis, dengan masuknya FGS dalam kalender wisata nasional ini akan semakin meningkatkan kunjungan wisata di Purbalingga.

"Mudah-mudahan di tahun yang pertama FGS masuk di kalender wisata KEN tentunya akan menjadikan Purbalingga lebih dikenal oleh masyarakat luas, menjadikan D'LAs Serang ini semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Besar harapan kami semakin banyak wisatawan-wisatawan baik asing maupun dalam negeri yang akan berkunjung ke Purbalingga ke D'LAs Serang," kata Bupati Tiwi. 

Bupati menjelaskan, sudah tahun ke-7 Desa Serang selalu menggelar FGS  sebagai event kebudayaan, bentuk penghargaan terhadap para pelaku seni budaya. Disamping berupa festival budaya, FGS dirangkaikan dengan festival musik.

"Kebetulan destinasi wisata ini (D'LAs Serang) dikelola oleh BUMDes yang setiap tahunnya Desa Serang ini profitnya mencapai Rp 9 miliar. Oleh karenanya patut dijadikan destinasi wisata kebanggaan di Kabupaten Purbalingga," katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan kegiatan festival, UMKM ekonomi kreatif yang mendorong pariwisata dan perkembangan ekonomi ini harus dikembangkan. Ia meyakini FGS ini yang sudah ke 7 akan menggerakan ekonomi Purbalingga dan daerah sekitarnya. 

Baca juga: Kolam Regulasi Murakata, Spot Baru Menikmati Sunset di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalsel

"Event pariwisata seperti ini juga diharapkan akan membuka lapangan kerja baru. Kami menargetkan secara nasional bisa membuka 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 dari 110 festival (KEN)," katanya.

(TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati)(TribunTravel.com/mym)

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Tak Perlu ke Eropa, Hujan Salju Kini Bisa Dirasakan di Desa Wisata Lembah Asri Serang Purbalingga dan Ini Dia Desa Terkaya di Purbalingga Punya Profit Rp 9 Miliar Pertahun, Sampai Didatangi Sandiaga Uno