Sebab, hampir sebagian besar lahan persawahan di Desa M Sitiharjo, ditanami singkong.
"Kalau singkong banyak di sini, karena lahan sawah tidak bisa tanam padi, jadi sebagian besar ditanami singkong. Jadi tidak heran, kalau banyak warga di Desa M Sitiharjo ini yang buat olahan berbahan singkong," ungkapnya.
Termasuk dirinya masih kata Mbah Inah, selain memproduksi nasi tiwul, dirinya juga memproduksi opak.
Baca juga: Sedapnya Teh Gaharu Oleh-oleh Khas Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Begini Cara Pesannya
"Kalau untuk harga Tiwul itu Rp 15.000 per kilogramnya, kalau opak Rp 10.000 per kilogramnya," jelasnya.
Dijelaskan Mbah Inah, pembuatan tiwul sendiri tak begitu rumit dan tak mengunakan bahan yang sudah ditemui, hanya menggunakan bahan utama singkong
"Singkong yang digunakan jenis singkong putih. Mula-mula singkong dikupas dan dibersihkan," ucapnya.
Setelah itu, singkong di jemur hingga kering.
Untuk pengeringan ini, bisa membutuhkan waktu hingga seminggu atau dua minggu, tergantung dengan terik mataharinya.
Baca juga: Dendeng Pucuk Ubi Wak Idah Oleh-oleh Khas Lubuklinggau, Pencinta Masakan Padang Wajib Coba
"Setelah mendapat tekstur yang kenyal, kemudian di kukus sampai mendapat tekstur yang kenyal. Setelah itu ditumbuk hingga setengah halus," tegasnya.
Menurut Mbah Inah, tiwul cocok disantap dengan sayur pendamping seperti santan, ataupun sayur lainnya.
"Cocok disantap dengan apapun, sesuai selera masing-masing," tutupnya.
Tonton juga:
Rekomendasi tempat sewa mobil di Palembang
Mumpung lagi di Sumatera Selatan, kamu bisa lanjut liburan ke Palembang setelah dari Musi Rawas.
Di Palembang, ada tempat sewa mobil yang bisa kamu rental untuk keliling tempat wisata dan mengunjungi toko oleh-oleh.