Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Elita Songket

Kain Songket dari Desa Limbang Jaya II, Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumsel Bisa Buat Oleh-oleh

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang perajin songket sedang menenun kain songket. Kain songket merupakan satu dari banyaknya produk kerajinan yang dimiliki Kabupaten Ogan Ilir.

Menggunakan bahan kain sutra dan katun, pewarna alam yang diaplikasikan diantaranya daun dan kulit pohon mangga, daun dan kulit pohon jambu biji, kulit akar mengkudu dan kulit bakau.

Pengrajin songket di Muara Penimbung pun disibukkan dengan banyaknya permintaan konsumen dari berbagai daerah.

Seperti dari Palembang dan Muaraenim untuk wilayah Sumatera Selatan, Medan di Sumatera Utara hingga ke ibukota Jakarta.

Baca juga: Oleh-oleh BN Wine Kopi Khas Pagaralam, Sumsel Bercita Rasa Wine Tembus Luar Negeri

Kain songket produksi Ogan Ilir di Sumatera Selatan terus melebarkan sayap dalam produksinya hingga menembus pasar mancanegara.

Sentra produksi songket di Bumi Caram Seguguk bisa dibilang lagi sibuk-sibuknya melayani pesanan yang jumlahnya sangat banyak.

Hal ini menjadi kabar baik bagi dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Ogan Ilir yang diproyeksikan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan.

Salah satu sentra produksi songket di Ogan Ilir yakni Elita Songket di Desa Limbang Jaya II, Kecamatan Tanjung Batu.

Pj Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan Melza Ayu Rahminia (tengah), didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Ogan Ilir Mikhailia Tikha Alamsjah (kiri) saat memilih songket pewarna alam hasil produksi Elita Songket pada Selasa (30/7/2024) lalu. (Dok. Elita Songket)

Nurlita atau Elita selaku owner mengatakan, selain songket pewarna tekstil, kain yang menggunakan pewarna alam sangat banyak diminati.

"Peminat songket pewarna alam terutama dari kalangan ibu-ibu pejabat. Karena memang memiliki ciri khas tersendiri," kata Elita ditemui di Limbang Jaya II, Kamis (1/8/2024).

Bahan pewarna alam berasal dari tumbuhan yang relatif mudah ditemukan di daerah Kecamatan Tanjung Batu.

Seperti misalnya warna hijau yang diekstrak dari tumbuhan mahoni, secang, mengkudu, daun mangga, kangkung air, daun tarum.

Baca juga: Cuhup Gunung Nyawe, Tempat Wisata di Lahat Sumsel yang Viral, Cek Juga Hotel Terdekat

Kemudian warna kuning dari kunyit dan jengkol, pink dari kombinasi akar mengkudu dan getah minang.

"Kalau warna abu-abu dari akar mengkudu juga," ujar Elita yang sudah lebih dari 20 tahun menggeluti bisnis kain songket.

Diungkapkannya, dalam pembuatan kain songket pewarna alam membutuhkan keuletan.

Karena mulai dari tahapan ekstraksi tumbuhan menjadi pewarna hingga proses penenunan, memerlukan waktu yang tak sebentar.

Halaman
123