Ia mengaku secara tidak langsung belajar dari pelanggan dengan permintaannya yang beragam.
Dari situ, pengembangan wayangnya makin banyak dan menjadi rejeki.
Saat ini Retno tak hanya membuat wayang untuk keperluan dalang pentas.
Ia juga menerima pesanan wayang karakter orang, wayang untuk suvenir, pajangan maupun lukisan wayang di kaca.
Retno menjelaskan proses pembuatan wayang dari awal hingga akhir berbeda-beda durasinya.
"Sesuai kerumitan, prosesnya beda tokoh beda lama pengerjaan. Contoh wayang Bima untuk ukuran pentas dalang ini 10-15 hari, mulai dari awal hingga akhir," kata dia.
Dia menjelaskan proses paling awal yakni persiapan bahan yaitu kulit kerbau. Ia mendapatkan kulit kerbau itu dari pemasok asal Jogjakarta.
Kulit kerbau itu, awalnya dibentangkan dulu selama dua hingga tiga hari sampai kering. Setelah kering, kulit akan dikerok untuk menghilangkan sisa lemak dan sisa bulu kerbau yang masih menempel.
"Setelahnya nanti proses perendaman. Setelah satu malam proses pementangan lagi, kemudian diamplas supaya kulit ketebalannya sama," jelasnya.
Setelah itu, kulit baru bisa digarap. Perajin kemudian akan menggambar sesuai dengan kapangan atau karakter wayang yang akan dibuat. Selanjutnya akan dicorek atau dibuat sketsa sesuai tokoh.
"Baru nanti proses pemahatan atau ditatah. Setelah menatah selesai nanti tahapan untuk sungging atau pewarnaan, setelah selesai dipasang gapit untuk pegangan itu dari tanduk," ujarnya.
Untuk gunungan, menurutnya lebih lama, pasalnya ornamennya detail dan banyak. Proses penatahannya saja menurutnya memerlukan waktu 1 bulan untuk tinggi gunungan sekitar 85 sentimeter.
"Proses sungging satu bulan, belum natahnya. Tidak bisa ngoyo (dipaksa). Butuh konsentrasi, butuh mood agar pengerjaan bagus. Gunungan itu mewakili penggambaran alam semesta, jadi lebih detail, kalau tokoh itu mewakili masing-masing pribadi," katanya.
Selain itu, menurutnya masih ada beberapa perajin yang menggunakan semacam ritual atau nglakoni dalam sebutan orang Jawa ketika akan membuat wayang kulit.
Baca juga: Malang Dreamland di Poncokusumo, Malang, Jawa Timur Punya Sederet Wahana Hits, Cek Lokasi & HTM
"Mungkin dulu ada puasa mutih, puasa ngrowot seperti itu. Kalau sekarang mungkin kita sudah generasi muda jadi sudah kejar target saja, bukan ritual," jelasya.