Dalam kondisi basah lele kampung, begitulah warga menyebut lele sungai dijual dengan kisaran Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogram tergantung musim.
Jika musim banjir tangkapan lele biasanya melimpah.
Terutama di daerah aliran sungai seperti Desa Teluk Rumbia dan Rantau Gedang, Kecamatan Singkil.
Ketika musim banjir lele kampung hanya dibandrol Rp 40 ribu per kilo.
Namun saat sedang tidak musim banjir dijual Rp 60 ribu per kilo.
Warga pinggiran sungai di Aceh Singkil, umumnya jarang menjual lele basah.
Pencari lele kampung, lebih suka menjual lele kering atau Itu Kerah.
Bukan tanpa alasan, lele yang dikeringkan dengan cara diasap menggunakan kayu bakar itu, harganya sangat menggiurkan.
Nyaris empat kali lipat lebih mahal dari lele basah.
Per kilogram itu kerah harganya sudah diatas Rp 200 ribu.
Walau itu kerah sungai Singkil mahal, namun laris manis di pasaran.
Lantaran rasanya lezat berbeda dengan lele sungai lain apalagi dibanding lele hasil budidaya.
Tak mengherankan jika hendak beli itu kerah kampung, harus order jauh-jauh hari.
Warga Teluk Rumbia dan Rantau Gedang, sebagai penghasil itu kerah menangkap lele tidak hanya di sungai dekat rumahnya.
Para pencari lele masuk ke dalam hutan rawa Singkil.
Warga menginap berhari-hari sambil memasang perangkap lele.
Baca tanpa iklan