Beberapa motif yang cukup terkenal di antaranya adalah Motif Peger, yang melambangkan keterikatan sosial, Sarak Opat, yang mencerminkan kerja sama dan musyawarah; serta Tekukur dan Puter Tali, yang menandakan keseimbangan antara kehidupan dan alam.
Motif lainnya seperti Emun Berkune, Emun Beriring, dan Emun Berangkat menggambarkan gerakan awan di langit yang seakan melambangkan perjalanan hidup manusia.
Pucuk Ni Tuis, Tali Puter Tige, Cucuk Pengong, Mat Ani Lao, dan Tapak Selemen juga merupakan motif khas dengan cerita dan filosofi tersendiri.
Tak heran, kerawang gayo ini menjadi salah satu motif yang dianggap “Sakral” bagi masyarakat gayo yang digunakan dalam kegiatan Adat maupun kegiatan pemerintahan.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh Tengah, selain kopi Gayo yang terkenal, produk-produk dengan motif Kerawang Gayo menjadi daya tarik utama.
Syal, kopiah, dompet, dan busana dengan motif Kerawang Gayo ditawarkan di berbagai toko dan pasar, mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada jenis dan kualitas bahan yang digunakan.
Keahlian para pengrajin dalam mengolah motif-motif tradisional ini membuat produk-produk tersebut sangat diminati, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Yosa, seorang wisatawan asal Sumatera Utara, mengaku sangat terkesan dengan keindahan motif Kerawang Gayo yang dibuat oleh pengrajin di Desa Bebesen.
"Motifnya sangat indah, detailnya sangat rapi. Jika dijadikan pakaian, sangat cocok. Setiap kali saya ke Takengon, saya selalu menyisihkan anggaran khusus untuk membeli kain Kerawang," kata Yosa dengan penuh antusias.
Keberhasilan Desa Bebesen dalam mempertahankan kerajinan Kerawang Gayo juga diakui secara nasional.
Pada tahun 2020, desa ini meraih penghargaan sebagai Juara 2 dalam kategori Destinasi Belanja Terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award.
Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa kerajinan tradisional Kerawang Gayo memiliki daya tarik yang sangat kuat, baik dari segi budaya maupun ekonomi.
Prestasi ini menjadi dorongan bagi masyarakat setempat untuk terus melestarikan Kerawang Gayo sebagai warisan budaya yang harus diwariskan kepada generasi berikutnya.
Sebagai satu-satunya desa wisata yang fokus pada kerajinan Kerawang Gayo di Kabupaten Aceh Tengah, Desa Bebesen menjadi destinasi unggulan yang memperkaya julukan Aceh Tengah sebagai "Negeri di Atas Awan".
Di sini, wisata alam yang menakjubkan berpadu dengan warisan budaya yang kuat, menjadikan Desa Bebesen sebagai simbol kebanggaan masyarakat Gayo.
Baca tanpa iklan