“Kami mengembangkan ini bukan semata-mata mencari profit, tetapi lebih ingin menggerakkan masyarakat," tegasnya.
Nantinya, wisata petik buah akan difokuskan pada hari Sabtu Minggu, sedangkan eduwisata akan diterapkan pada hari kerja.
"Wacana ke depan kita ingin membangun beberapa tempat seperti tempat parkir dan pendopo agar pengunjung lebih nyaman saat berkunjung ketempat kami,” harap Supri.
Ditemui di lokasi yang sama, Ketua Kelompok Tani Sarana Makmur, Wiyono, mengatakan jika kelengkeng di tempatnya tidak hanya bisa dinikmati pada musim-musim tertentu.
"Kalau panen raya itu di bulan September Oktober, namun kelebihan dari kelengkeng etos super dapat berbuah sesuai keinginan kita," jelas Wiyono.
"Kalau mau dibuat sebulan sekali berbuah juga bisa," tambahnya.
Baca juga: Glamping Seru Tak Jauh dari Pusat Kota, Kunjungi Dsvarga di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jogja
Dengan penerapan teknologi pertanian, proses tumbuh pohon kelengkeng untuk mengatur waktu berbuah adalah hal yang mungkin dilakukan untuk saat ini.
Sehingga bukan hal yang mustahil untuk pohon kelengkeng yang ada di wilayah tersebut bisa dipanen setiap akhir pekan secara bergantian.
(TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Mau Wisata di Klaten ? Yuk, Cobain Agrowisata Petik Buah Klengkeng di Jatinom
Baca tanpa iklan