Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Brew Me Tea

Brew Me Tea, Produk Teh Premium yang Jadi Oleh-oleh dari Tabanan Bali

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brew Me Tea. Seorang pria asal Tabanan mengembangkan produk teh artisan berkualitas yang diberi nama Brew Me Tea. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria asal Tabanan, Bali, Tjokorda Alit Darma Putra memproduksi teh kering dari tanaman teh yang dibudidayakan secara massal.

Ia pun mengembangkan teh sebagai hasil budidaya melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Media workshop di perkebunan teh, Tabanan, Bali, pada Kamis 29 Agustus 2024 sore. (Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro)

Hal itu selaras dengan sektor pertanian menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

Tjokorda mengembangkan produk teh artisan berkualitas dan dikemas dengan desain unik yang mencerminkan produk teh premium dan kekinian yang diberi nama Brew Me Tea. 

Baca juga: 5 Hotel Bintang 4 di Kintamani Bali, Dapat Rating 8, Tarif Inap Mulai Rp 500 Ribuan

Director Brew Me Find Blend ini membudidayakan perkebunan teh secara organik maupun non-organik, baik teh hitam, teh hijau, teh oolong, white peony, silver needle, maupun matcha tea.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi teh nasional pada tahun 2022 sebesar 136.800 ton.

LIHAT JUGA:

Usaha teh ikonik Bali ini juga buah pemikiran panjang seorang pengusaha asal Bali, Ir. Ketut Gede Yudantara, dengan visi menjadikan Bali tidak hanya terkenal dengan pariwisatanya, tetapi juga dikenal dengan produk-produk berkualitas, salah satunya minuman teh.

Brew Me Tea yang dilahirkan Tjokorda diharapkan menjadi ikon minuman Indonesia dan menjadi salah satu produk lokal yang mendunia. 

“Di awal tahun 2000-an, banyak produk teh premium yang beredar di Indonesia maupun di Pulau Bali merupakan produk impor, sehingga kami ingin dapat menyaingi produk impor tersebut," kata Tjokorda di perkebunan miliknya dalam acara media workshop, pada Kamis 29 Agustus 2024 sore. 

Baca juga: 5 Hotel Bintang 4 di Canggu Bali, Punya Fasilitas Kolam Renang dengan Tarif Inap Mulai Rp 300 Ribuan

Terbukti, di pasar produk teh artisan di Bali, usaha yang dirintisnya sudah menguasai pasar yang mulai merambah pasar di luar Pulau Bali, seperti Jakarta, Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara Barat, bahkan merambah pasar internasional. 

Usaha tehnya dibentuk dengan pemikiran keberlanjutan, memperhatikan tata kelola yang transparan untuk sebuah produk premium dengan berlandaskan pada prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). 

Brew Me Tea. (Instagram/brewmetea)

Pihaknya juga konsisten melakukan pengujian secara terus-menerus dan inovasi berkelanjutan yang terus ditingkatkan untuk menghadirkan produk-produk dengan kualitas terbaik dan berbeda. 

Dalam upaya tampil unggul di tengah persaingan pasar teh artisan, ia terus berbenah dalam berbagai aspek, seperti pengolahan perkebunan, pelatihan bagi karyawan, serta melakukan koordinasi yang efektif agar dapat terus relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Sejak awal membangun usaha ini, kedua pendiri itu memiliki tujuan untuk dapat memberdayakan petani lokal melalui bisnis usaha teh yang menghasilkan racikan berkualitas premium. 

Halaman
12