TRIBUNTRAVEL.COM - Tjokorda Alit Darma Putra berhasil mengembangkan teh artisan berkualitas.
Produk teh artisan yang dikembangkan Tjokorda dikemas dengan desain unik.
Baca juga: Kerupuk Kulit dan Teh Oplosan Jadi Oleh-oleh Paling Favorit di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah
Baca juga: Cuma Jajan Bakso dan Es Teh Seporsi Digetok Harga Rp 55 Ribu, Pembeli Kaget dan Bongkar Lokasinya
Nama produk teh yang dikembangkan Tjokorda adalah Brew Me Tea.
Director Brew Me Find Blend ini membudidayakan perkebunan teh secara organik maupun non-organik, baik teh hitam, teh hijau, teh oolong, white peony, silver needle, maupun matcha tea.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Ngargoyoso Karanganyar Selain Kebun Teh, Wajib Kunjungi Telaga Madirda
Baca juga: 14 Ide Sarapan Simple & Sehat Buat Diet, Telur hingga Teh Hijau Bantu Turunkan Berat Badan
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi teh nasional pada tahun 2022 sebesar 136.800 ton.
Usaha teh ikonik Bali ini juga buah pemikiran panjang seorang pengusaha asal Bali, Ir. Ketut Gede Yudantara, dengan visi menjadikan Bali tidak hanya terkenal dengan pariwisatanya, tetapi juga dikenal dengan produk-produk berkualitas, salah satunya minuman teh.
Brew Me Tea yang dilahirkan Tjokorda diharapkan menjadi ikon minuman Indonesia dan menjadi satu produk lokal yang mendunia.
“Di awal tahun 2000-an, banyak produk teh premium yang beredar di Indonesia maupun di Pulau Bali merupakan produk impor, sehingga kami ingin dapat menyaingi produk impor tersebut," kata Tjokorda di perkebunan miliknya dalam acara media workshop, pada Kamis 29 Agustus 2024 sore.
Terbukti, di pasar produk teh artisan di Bali, usaha yang dirintisnya sudah menguasai pasar yang mulai merambah pasar di luar Pulau Bali, seperti Jakarta, Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara Barat, bahkan merambah pasar internasional.
Usaha tehnya dibentuk dengan pemikiran keberlanjutan, memperhatikan tata kelola yang transparan untuk sebuah produk premium dengan berlandaskan pada prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).
Pihaknya juga konsisten melakukan pengujian secara terus-menerus dan inovasi berkelanjutan yang terus ditingkatkan untuk menghadirkan produk-produk dengan kualitas terbaik dan berbeda.
Dalam upaya tampil unggul di tengah persaingan pasar teh artisan, ia terus berbenah dalam berbagai aspek, seperti pengolahan perkebunan, pelatihan bagi karyawan, serta melakukan koordinasi yang efektif agar dapat terus relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Sejak awal membangun usaha ini, kedua pendiri itu memiliki tujuan untuk dapat memberdayakan petani lokal melalui bisnis usaha teh yang menghasilkan racikan berkualitas premium.
Hingga kini, Brew Me Tea melibatkan puluhan petani teh di sekitar Bali untuk seluruh proses penanaman tanaman hingga pemetikan daun teh.
Baca juga: 5 Tempat Wisata yang Lagi Hits di Jember, Kebun Teh Gunung Gambir Sajikan Lanskap Ciamik
Pihaknya juga memanfaatkan platform online seperti Tokopedia agar produknya bisa diakses masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, bahkan penjualan online dikatakannya bisa mencapai 80 persen dan selalu relevan dengan perkembangan zaman.
Baca tanpa iklan