Jumlah tersebut menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 6-8 kuintal.
Penurunan yang sangat drastis tersebut, sudah terjadi sejak adanya jalan tol ditambah pandemi Covid-19.
Belum lagi jumlah toko oleh-oleh atau penjual kacang bogares juga semakin banyak, sehingga sangat berpengaruh terhadap penjualan.
"Karena kondisi yang sedang sepi jadi kami hanya menggoreng kacang bogares yang original saja. Harganya Rp 55 ribu untuk ukuran 1 kilogram, kemasan 500 gram Rp 28 ribu, kemasan 250 gram Rp 14 ribu, dan 400 gram harga Rp 23 ribu," ujarnya.
Termasuk yang terdampak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sebulan ini Upi mengaku baru satu kali menggoreng atau baru memproduksi 1 kuintal kacang bogares.
Padahal biasanya paling tidak sebulan dua kali menggoreng atau 2 kuintal.
Dalam proses produksi Upi dibantu oleh dua karyawan yang memiliki tugas masing-masing, yaitu ada yang dibagian menggoreng dan tukang sortir kacang.
"Dari proses menggoreng, kacang bogares bisa bertahan (layak dikonsumsi) sampai 2 bulan atau 2,5 bulan. Terpenting cara menyimpannya benar yaitu tempat harus selalu tertutup rapat," katanya.
Selain menyediakan oleh-oleh khas Kabupaten Tegal seperti kacang bogares, ada juga kerupuk antor, pilus kacang, kacang goreng, teh poci, telor asin, sagon panggang, dodol, carica, dan jenis oleh-oleh lainnya.
Tonton juga:
Rekomendasi tempat sewa motor di Tegal
Traveler, jika kamu masih ingin liburan di Tegal dan tidak membawa kendaraan bisa mengunjungi tempat sewa motor.
Ada beberapa rekomendasi tempat sewa motor di Tegal yang bisa kamu rental harian hingga mingguan.
Deretan tempat sewa motor di Tegal ini memudahkanmu menjelajah tempat wisata hingga pusat oleh-oleh selama liburan.
Berikut rekomendasinya: