Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gedung Joang 45

Gedung Joang 45 di Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta, Pernah Jadi Markas Pemuda Menteng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Joang 45 berlokasi di Jalan Menteng Raya No 31 1, RT 1/RW 10, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Jakarta.

Berjalannya waktu, masuk pada 1942, terjadi peristiwa penyerahan diri Belanda kepada Jepang. 

Oleh karenanya, seluruh aset-aset milik Belanda, diserahkan kepada Jepang termasuk Hotel Schomper.

Namun tak lama dari itu, pemerintahan Jepang terlibat perang Asia Timur Raya.

Walhasil, Hotel Schomper yang baru diambil alih olehnya dari tangan Belanda, diserahkan kepada Ganseikanbu Sendenbu atau jawatan propaganda Jepang yang dikepalai oleh seorang 'Simizu'.

"Oleh Sendenbru diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

Tujuannya untuk apa? Karena mereka di sini membutuhkan tenaga-tenaga, bantuan-bantuan, untuk kader-kader mereka agar memenangkan perang Asia Timur Raya," jelas dia.

Akhirnya, Sendenbu resmi memberikan gedung hotel tersebut kepada pemuda Indonesia.

Yang mana saat itu, Jepang pun menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia.

Namun dengan taktik cerdasnya, gedung pemberian Jepang itu dimanfaatkan oleh para pemuda dan guru-gurunya untuk menggembleng rasa nasionalisme mereka.

Tempat itu pun lantas dijadikan rumah pendidikan politik yang mendulang antusiasme tinggi dari para pemuda.

"Akhirnya dibagi tiga kelompok cara mengajarkan mereka. 

Kelompok pertama mereka belajar di sini (Gedung Joang 45), makan di sini, tidur di sini, dan seluruhnya dibiayai oleh Jepang," kata Muslim.

"Kelompok kedua, mereka mengikuti seluruh mata pelajaran yang ada di sini, tapi mereka tinggalnya di luar dari gedung ini," katanya lagi.

"Dan kelompok ketiga, mereka karena keterbatasan waktu dan tempatnya, akhirnya mereka hanya sebagian mata pelajaran yang mereka ikuti dan tinggalnya di luar dari gedung ini," lanjut dia.

Akhirnya, kata Muslim, nama Hotel Schomper pun berubah menjadi Asrama Angkatan Baru Indonesia.

Halaman
1234