Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rumah Singgah Tuan Kadi

Kisah Romansa Sultan Siak di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kampung Bandar, Senapelan, Pekanbaru, Riau

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melihat bagian dalam Rumah Singgah Tuan Kadi, Daerah Wisata Kampung Bandar, Kelurahan Kampung Bandara, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, Riau.

Rumah kayu berkonsep rumah panggung ini memiliki lima anak tangga untuk naik ke atas rumah.

Begitu memasuki rumah terdapat ruangan selasar yang biasanya menyambut tamu.

Ada juga ruang induk di samping ruang selasar yang biasanya tertutup agar tidak terlihat oleh tamu. 

Rumah kayu ini punya empat kamar yang diperuntukkan ibu dan ayah serta para anak perempuan.

Ketika melihat ke dalam ada sejumlah furnitur klasik berupa kursi dan meja.

Ada juga sejumlah foto hitam putih yang membawa kepada kenangan seputar perkembangan penyebrangan Sungai Siak yang bermula dari sebuah ponton.

Hal ini menjadi daya tarik bagi pengunjung yang datang. 

Satu di antaranya Raras, yang sengaja datang ke Rumah Singgah Sultan untuk melihat histori Kota Pekanbaru bermula.

Wanita berkerudung itu melihat satu persatu foto hitam putih yang menjadi menyajikan sejarah perkembangan tepian Sungai Siak.

Ia merasa nyaman selama berada di dalam rumah kayu tersebut.

"Suasananya cukup menarik ya, nyaman  untuk datang ke sini, karena merasakan benar-benar rumah bersejarah," ungkapnya.

Ia menambahkan ada buku yang tersedia di dalam Rumah Singgah Sultan ini.

Ada sejumlah buku yang bisa menambah khazanah seputar sejarah Sultan Syarif Kasim II, yang juga merupakan satu pahlawan nasional dari Riau.

"Rumahnya juga rumah lama pada jaman dahulu, jaman kerajaan, kita merasakan suasana yang memorable," akunya.

Karyawan swasta ini mengaku baru pertama kali singgah ke rumah yang punya sejarah panjang di Kota Pekanbaru. 

Halaman
1234