Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengintip Produksi Gula Aren Tradisional di Desa Sampang, Karangkobar, Banyumas, Jateng

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gula aren. Di Desa Sampang, ada sejumlah warga yang masih memproduksi gula aren secara tradisional.

Ia harus bergantian memproduksi gula dengan kerabatnya karena mengandalkan pohon aren yang sama.

Ilustrasi gula aren. (Flickr/itsanisnm)

"5 hari buat, 5 hari gak, gantian dengan uwa. Bisa buat sampingan," katanya

Harga gula aren memang sedikit lebih mahal dibanding gula kelapa yang hanya sekitar Rp 14 ribu sampai 15 ribu perkilogram di tingkat pengrajin.

Populasi tanaman aren yang menghasilkan nira untuk bahan pembuatan gula lebih langka ketimbang pohon kelapa yang pesebarannya lebih masif.

Selain itu, gula aren dinilainya memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya dihargai lebih mahal.

Baca juga: 4 Hotel Murah Dekat Baturraden Banyumas Tarif Rp 100 Ribuan per Malam

Rasa gula aren lebih manis dan enak.

Aromanya pun lebih wangi dan tajam dibandingkan gula kelapa.

Perbedaan itu tentu akan lebih jelas ketika kita merasakannya langsung.

"Dikunyah juga enak, pengganti permen," katanya. 

(TribunJateng.com/khoirul muzaki)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Menengok Produksi Gula Aren di Desa Sampang Banjarnegara, Masih Mengandalkan Tungku Tradisional.