Selain untuk mengaktivasi potensi desa, Zaini melihat adanya pemberdayaan masyarakat dalam program nge-jeep bareng ini. 

Dia ingin mengajak masyarakat untuk mengenali ajaran Sunan Muria, filosofi kehidupan melalui mata air dan hidup berdampingan dengan alam.

"Bagaimana seharusnya bertetangga, menjaga mata air, serta menjadikan masyarakat sebagai subjek kebudayaan," tambahnya.

Kegiatan nge-jeep bareng ini melibatkan kerjasama Pokdarwis Desa Lau, komunitas Kampung Budaya Piji Wetan, komunitas Bolo Rame Jeep dan Pemerintah Kecamatan Dawe. 

Tour jeep kali ini menyambangi empat mata air antaranya Belik Bunton, Makam Mbah Mangku Alam, Belik Gondang, Sendang Kamulyan, Masjid Kututan dan dan Taman Dolanan.

"Sebenarnya ada tujuh mata air yang ingin dituju, namun waktunya terbatas sehingga empat titik mata air yang disambangi," tambahnya.

Pihaknya berharap launching ini dapat menjadi titik awal agar lebih banyak wisatawan lokal dan luar daerah berkunjung ke Desa Lau.

Sementara itu, Ani Yulianti peserta culture trip mengatakan pengalaman dari trip tersebut menjadikan perjalanan yang tak akan dilupakan.

"Luar biasa, kami juga tadi mengeksplor alam. View dan tripnya juga bagus ini perlu dikembangkan dan di lestarikan. Selain itu kami juga melihat budaya-budaya di sini, kemudian belik dan sendang," ujar Ani Yulianti.

Baca juga: Rumah Roti Kartini Kudus, Menjual 200 Varian Roti dengan Menonjolkan Perjuangan RA Kartini

Hotel di Kudus Jawa Tengah

Buat kamu yang berasal dari luar kota, jangan lupa pesan penginapan.

Berikut rekomendasinya.

1. The Sato hotel

The Sato hotel berlokasi di jalan Pemuda no 77, Kudus, Jawa Tengah.

The Sato hotel dilengkapi dengan tempat parkir mobil, ruang keluarga, wifi gratis, keamanan 24 jam, resepsionis 24 jam, laundry dan layanan kesehatan