Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sejarah Cokelat Monggo Oleh-oleh Khas Yogyakarta, Butuh Waktu 8 Tahun Agar Dikenal Wisatawan

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cokelat Monggo varian rasa matcha di Jalan Tirtodipuran St No.10, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.

TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara soal oleh-oleh dari Jogja, bukan hanya bakpia saja yang bisa dibeli.

Masih ada buah tangan lain dari Jogja, seperti Cokelat Monggo yang bisa kamu temui di Jalan Tirtodipuran St No.10, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.

Baca juga: Pinnacle Strudel Oleh-oleh Khas Jogja yang Kekinian, Dibuat Homemade Tanpa Bahan Pengawet

Cokelat Monggo merupakan oleh-oleh kekinian yang bisa kamu bawa pulang setelah liburan dari Jogja.

Hadirnya Cokelat Monggo ini sontak menjadi favorit wisatawan karena rasanya digadang-gadang mirip seperti cokelat Belgia.

Bahkan, sang pemilik Cokelat Monggo, Thierry Detournay pun menyebutkan bahwa ciri khas dari cokelat tersebut ada di rasanya yang berbeda dari cokelat lainnya.

Pendiri Cokelat Monggo, Thierry Detournay. (TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna)

Baca juga: Curug Mbah Gimo di Desa Sukadamai, Air Hitam, Lampung Barat, Lampung untuk Liburan Akhir Pekan

Cokelat Monggo hadir dengan varian rasa yang ngangenin di lidah.

Tapi sebelum mengenal varian Cokelat Monggo, ketahui dulu yuk seputar sejarah Cokelat Monggo!

Thierry Detournay mengatakan bahwa dirinya telah tinggal di Jogja sejak 2001 silam.

Baca juga: Kunjungi Kolam Renang Atas Awan, Tempat Wisata Unik di Desa Jembul, Jatirejo, Mojokerto, Jatim

"Di 2001 saya mulai tinggal di Yogyakarta dan tidak ketemu cokelat seperti di Belgia. Yang saya temui adalah cokelat yang mungkin supaya murah, maka dieliminasi bahan-bahan yang penting, saya enggak suka," katanya.

"Jadi saya coba buat untuk diri sendiri dan teman. Teman saya yang mengatakan harus jualan. Jadi awalnya sama sekali enggak ada ide untuk bisnis. Latar belakang saya orang sosial, bukan orang bisnis."

Cokelat Monggo (IST)

Baca juga: Melihat Wajah Baru Museum Surabaya di Kecamatan Genteng, Surabaya, Jatim setelah Revitalisasi

Apa benar awalnya pernah berjualan menggunakan vespa di Sunday Morning UGM?

"Ya benar, di 2001 sampai 2002 jualan dengan vespa pink di Sunmor (Sunday Morning UGM) selama beberapa bulan."

"Di sana cocok untuk jualan karena pagi sekali, jam 05.00-07.00 WIB mataharinya masih rendah."

"Dari sana saya belajar banyak karakter konsumen Indonesia kalau ingin membeli sesuatu. Saya juga banyak bagi-bagi karena ingin tahu orang suka atau enggak," tambahnya.

"Kemudian, sebagai orang luar harus bikin bisnis yang lebih serius. Cokelat Monggo lahir 2005 di Yogyakarta, dari saya dan beberapa teman yang mau bikin usaha cokelat. Awalnya CV lalu jadi PT dan saya menjadi pemilik resmi.'

Baca juga: Liburan Akhir Pekan ke Pantai Wonogoro di Desa Tumpakrejo, Gedangan, Malang, Jawa Timur

Halaman
1234