Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

Daftar Menu dan Harga Roti Gulung Ayana Buaran Jaktim, Banyak Pilihan Isian

Penulis: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roti Gulung Ayana Buaran yang viral, berlokasi di di Jalan waru Doyok (putaran kolong fly over Buaran), Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur, Jakarta.

-Pisang cokelat keju Rp 7.000

-Cokelat keju Rp 7.000

Roti Gulung Ayana Buaran. (Warta Kota/Rendy Rutama)

Baca juga: 5 Ayam Goreng di Jakarta Timur untuk Makan Malam, Ada yang Jadi Favorit Jokowi & Nagita Slavina

Roti Gulung Ayana Buaran Laris Manis Ratusan Porsi dalam Waktu Singkat

Oni Budiman (60) selaku owner Roti Gulung Ayana Buaran, menceritakan perjalanannya membangun usaha kuliner.

Ia memanfaatkan gerobak berukuran 1x2 meter untuk berjualan Roti Gulung Ayana Buaran.

Rupanya, sebelum Roti Gulung Ayana Buaran sempat viral, Oni sudah aktif berdagang sejak tahun 2005.

"Betul saya yang punya, sudah jualan sejak 17 tahun lalu disini, dan saat ini Alhamdulillah lagi viral sering ngeliat di sosial media," kata Oni, saat ditemui awak media, beberapa waktu lalu.

Oni Budiman (60), pemilik usaha Roti Gulung Ayana Buaran, tak menyangka respons masyarakat positif terhadap roti yang diproduksinya. Dalam waktu singkat habis terjual. (Warta Kota/Rendy Rutama)

Lelaki yang memiliki khas berambut putih itu juga menjelaskan, walaupun usahanya ternilai sudah berangsur cukup lama.

Namun ia tegaskan, menjalankannya tidak begitu mudah seperti air mengalir saja.

Jika dianalogikan, air yang mengalir di sungai, dan kerap terhambat menghantam bebatuan.

Sesuai realita terucap dari mulutnya, dirinya mengaku pernah kehilangan gerobak, dan terpaksa harus menutup empat cabang lainnya karena kondisi pandemi Covid-19 meningkat drastis, dikisaran tahun 2020-2021.

"Dulu pernah banyak cabang, tapi saya kapok, karena terakhir kali itu gerobaknya hilang di wilayah PIK Jakarta Timur, dan cabang lain juga ada di Banjir Kanal Timur (BKT), lalu kawasan Rawa Badung, dan Bekasi, tapi sekarang sudah tidak ada," jelasnya.

Walaupun ia sudah menutup seluruh cabang usahanya, kini Oni pun sudah merangkak berkembang dengan perlahan.

Terbukti, ketika usahanya sempat viral di beberapa platform sosial media, penjualannya pun meningkat hingga dua kali lipat.

"Biasanya saya bawa itu 100 roti sampai 150 roti, tapi setelah viral bisa habis hingga 200 roti dalam waktu tiga sampai tiga jam setengah," tuturnya.

Halaman
1234