Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral, Studi Baru Ungkap Bahwa Simpanse Mungkin Mampu Berbicara Seperti Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi simpanse. Sebuah studi baru menunjukkan bagaimana simpanse jauh lebih mampu berbicara daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Sebagai kerabat terdekat manusia, simpanse memberikan harapan besar bagi para peneliti yang ingin memahami evolusi bahasa. 

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh spesialis bicara dan psikolog dari Swedia, Inggris, dan Swiss kini untuk pertama kalinya mengungkapkan bahwa simpanse memang dapat berkomunikasi seperti manusia.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Axel G. Ekstrom ingin mendalami pertanyaan apakah kerabat terdekat manusia mampu mengembangkan bahasa.

Ilustrasi simpanse. Sebuah studi baru menunjukkan bagaimana simpanse jauh lebih mampu berbicara daripada yang diperkirakan sebelumnya. (Pixabay/ivabal)

Tim memulai dengan memeriksa tiga video simpanse di penangkaran yang tampak mengucapkan kata-kata kepada pengasuhnya.

Peneliti menemukan video ini setelah menjelajahi internet.

"Terkadang, video yang direkam untuk bersenang-senang oleh masyarakat umum ternyata sangat menarik perhatian para peneliti," kata Ekstrom.

Video pertama menampilkan seekor simpanse bernama Renata yang bekerja dengan pengasuhnya di Italia pada tahun 1962. 

Baca juga: Viral Curhatan Pembeli Makan Tongseng dengan Harga Tak Wajar di Alun-alun Lama Ungaran

Dalam video tersebut, Renata terekam mengucapkan kata "mama" setiap kali pelatihnya menyentuh dagunya.

Video kedua memperlihatkan Johnny, seekor simpanse dari Suaka Primata Suncoast di Palm Harbor, Florida, pada pertengahan tahun 2000-an. 

Dalam klip tersebut, Johnny memanggil "mama" saat dibujuk dengan Twizzler merah.

Dengan menggunakan audio dari klip itu, para peneliti membandingkan fonetik ucapan kedua simpanse dengan manusia jantan, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa simpanse mampu menghasilkan struktur suku kata yang diperlukan untuk berbicara suatu bahasa.

Namun para peneliti tidak berhenti sampai disitu saja. 

Menurut penelitian, para ilmuwan meminta peserta menyalin vokalisasi simpanse dan pasien dengan penyakit Parkinson, penyakit yang sering disertai dengan gangguan bicara. 

Peserta tidak diberi tahu pembicara mana yang mereka dengarkan di setiap klip. 

Hasilnya menunjukkan bahwa para peserta secara konsisten mencatat ucapan simpanse sebagai ekspresi kata "mama".

Halaman
123