Jaksa Paris meluncurkan penyelidikan terhadap kejahatan tersebut, termasuk kerusakan properti yang mengancam kepentingan fundamental negara, yang dapat dijatuhi hukuman penjara 10 hingga 20 tahun.
Sementara itu, CEO perusahaan kereta api Prancis SNCF, Jean-Pierre Farandou mengatakan, vandalisme tersebut menunjukkan keinginan untuk melukai secara serius warga Prancis dan bahwa sifat vandalisme tersebut menyiratkan serangan yang direncanakan terlebih dahulu, terencana, dan terkoordinasi.
"Kebakaran sebagian besar terjadi pada pipa-pipa yang berisi kabel-kabel sinyal penting, sehingga memerlukan perbaikan teliti kabel demi kabel," ujar dia.
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Paris Prancis yang Gratis Dikunjungi, Cocok Buat Liburan Hemat Anggaran
Bagaimana serangan pembakaran akan memengaruhi Olimpiade 2024?
Kereta api Prancis dan sistem transportasi yang lebih besar menghadapi penundaan, dengan beberapa perjalanan memakan waktu lebih lama dari biasanya atau terhenti sama sekali.
"Dua dari empat kereta yang membawa atlet Olimpiade ke Paris melalui jalur berkecepatan tinggi Atlantique barat dihentikan," kata seorang pejabat SNCF.
Dua atlet Jerman dalam cabang lompat rintangan — Philipp Weishaupt dan Christian Kukuk — mengatakan mereka akan melewatkan upacara pembukaan karena penundaan yang lama, dilaporkan kantor berita Jerman, DPA.
"Sungguh disayangkan, tapi kami akan tiba terlambat," kata Weishaupt.
"Tidak ada lagi peluang untuk tiba tepat waktu," imbuhnya.
Menteri Transportasi Prancis, Vergrie menyebutkan, lalu lintas kereta api mulai kembali berjalan pada sore hari, terutama di jalur Atlantique, yang telah dihentikan total.
Wali Kota Paris Buktikan Sungai Seine Aman Dipakai Olimpiade
Sebelumnya, Wali Kota Paris Anne Hidalgo berenang di Sungai Seine, Paris, Prancis yang telah lama tercemar untuk membuktikan bahwa sungai itu bersih dan aman.
Sungai Seine menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Olimpiade Paris yang akan berlangsung dari 26 Juli hingga 11 Agustus 2024.
Baca juga: 10 Hal Unik yang Cuma Bisa Kamu Temukan di Paris Prancis, Jelajahi Kuburan Massal Bawah Tanah
Melansir Euro News, Paris telah menghabiskan 1,4 miliar Euro untuk meredakan kekhawatiran tersebut, dengan membangun bak bawah tanah raksasa untuk menampung air limbah agar tidak mengalir ke Sungai Seine.
Berenang di sungai ikonik Paris tersebut telah dilarang selama lebih dari satu abad karena airnya yang kotor.