Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pesawat Terjun 8.000 Meter dalam 15 Menit saat Mengudara, Ada Masalah pada Sistem Tekanan Udara

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sayap pesawat. Sebuah pesawat yang hendak terbang dari Korea Selatan menuju Taiwan terjun bebas 8.000 meter dalam waktu 15 menit pada Sabtu (22/6/2024).

Pesawat tersebut mendarat dengan selamat di Bandara Incheon pada pukul 19:38 waktu Korea Selatan.

Baca juga: Wanita Gugat Pacarnya di Pengadilan karena Gak Mau Mengantar ke Bandara sampai Ketinggalan Pesawat

Pesawat Singapore Airlines Turbulensi

Sebelumnya dilaporkan bahwa pesawat Singapore Airlines mengalami turbulensi ekstrem pada Selasa (21/5/2024).

Diketahui, pesawat Boeing 777-300ER itu sedang dalam perjalanan dari London, Inggris menuju Singapura.

Pesawat dengan nomor penerbangan SQ321 tersebut dilaporkan membawa total 211 penumpang dan 18 kru.

Melansir Tribunnews.com, pesawat Singapore Airlines awalnya lepas landas dari London sekira pukul 22.38 waktu setempat.

Pesawat saat itu hendak terbang menuju Singapura.

Baca juga: Viral Video Mengerikan Detik-detik Pesawat Terbalik dan Jatuh saat Mendarat

Namun tepat pukul 08.00 GMT, pesawat tiba-tiba menukik tajam dan meluncur dari ketinggian 37.000 kaki ke 31.000 kaki dalam rentang waktu sekitar tiga menit.

Hal tersebut tercatat dalam situs pelacak penerbangan FlightRadar24.

"Pesawat lepas landas pada pukul 22.38 waktu Inggris. Pesawat itu melaju pada ketinggian 37.000 kaki sebelum turun 6.000 kaki (1.830 m) dalam waktu sekitar tiga menit, menurut data pelacakan penerbangan," informasi dalam situs FlightRadar24.

Singapore Airlines (Dok. Singapore Airlines)

Pesawat pun bertahan pada ketinggian 31.000 kaki selama 10 menit.

Kemudian pesawat Singapore Airlines tersebut melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand pukul 15.45 waktu setempat.

Menurut data ADS-B yang direkam oleh Flightradar24, pesawat B777-300 ER Singapore Airlines mengalami turbulensi terpental ke atas, lalu terbanting ke bawah, kembali ke ketinggian semula.

Baca juga: Pasutri Ceritakan Detik-detik Pesawat Jatuh dan Meledak di Depan Rumahnya

Dari data ADS-B vertical speed (kecepatan pesawat naik/turun) dan ketinggian, terungkap bahwa pesawat itu setidaknya mengalami tiga kali lonjakan dan bantingan sebelum kembali ke ketinggian semula, dilaporkan Kompas.com.

Ketiga lonjakan dan bantingan itu terjadi dalam waktu 84 detik, di mana lonjakan dan bantingan ketiga menjadi yang terbesar.

Halaman
123