Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Alami Kecelakaan Mengerikan, Pria di Jepang Alami Kematian Paling Menyakitkan, Kulitnya Meleleh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kawasan yang terkena radiasi nuklir.

Sel-sel sumsum tulangnya mulai menunjukkan fragmentasi dan dokter mencatat bahwa ia tidak mampu meregenerasi sel-sel baru.

Dan dua minggu setelah kejadian tersebut, Ouchi sudah tidak bisa lagi mengonsumsi makanan dan harus makan melalui infus.

Para dokter berusaha mati-matian untuk membuatnya tetap hidup, tetapi Ouchi memohon agar mereka berhenti menjalani pengobatan setelah seminggu.

Ouchi dilaporkan berteriak: "Saya tidak tahan lagi! Saya bukan kelinci percobaan!"

Namun - atas permintaan keluarganya - dokter melanjutkan pengobatannya.

Namun pada 21 Desember, tubuh Ouchi akhirnya menyerah dan meninggal akibat kegagalan beberapa organ - 83 hari setelah paparan radiasi.

Dan perusahaan bahan bakar nuklir JCO juga terpaksa membayar kompensasi sebesar $121 juta kepada masyarakat dan dunia usaha yang menderita akibat kecelakaan tersebut.

Lainnya - Binod dan Gokula Podh, yang tinggal di desa Pamara di distrik Sundargarh di negara bagian Odisha, India , sedang pergi ke pasar pada Minggu malam.

Dalam perjalanan pulang, pasangan tersebut disambar petir.

Ilustrasi petir. (Flickr/Alzy Bramasta Widjaya)

Warga desa bergegas membantu mereka dan memutuskan untuk melakukannya dengan bantuan kotoran sapi.

Mereka menutupi Binod dengan kotoran hewan , hingga hanya kepalanya yang menyembul keluar.

Tindakan ini diambil berdasarkan keyakinan bahwa kotoran sapi memiliki khasiat penyembuhan.

Pada akhirnya, hal itu memutus pasokan udara dan dia akhirnya mati lemas.

Belakangan dikabarkan dia meninggal karena sesak napas.

Gokula dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan yang baik, artinya dia selamat.

Halaman
123