5. Kastil Ueda (Prefektur Nagano)

Kastil Ueda, dibangun oleh Sanada Masayuki pada tahun 1583 (Tensho 11), adalah benteng seorang komandan militer yang juga berpartisipasi dalam Pertempuran Sekigahara, dan secara khusus dikenal sebagai "benteng yang tidak dapat ditembus" setelah memukul mundur tentara Tokugawa dua kali selama Pertempuran Sekigahara.

Kastil ini dulunya memiliki tujuh menara, namun hanya menara barat dari zaman Edo yang tersisa hingga saat ini.

Banyak bangunan dan pekarangan kastil dari masa itu yang masih tersisa, termasuk "Batu Sanada" raksasa yang terletak di sebelah kanan Gerbang Menara Gerbang Harimau Timur, memberikan suasana sejarah yang kuat pada kastil tersebut.

Peninggalan ini merupakan bukti berharga yang menyampaikan pentingnya sejarah Kastil Ueda hingga saat ini.

6. Kastil Shuri (Prefektur Okinawa)

Arsitektur Kastil Shuri sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang dan Tiongkok.

Gedung ini telah dihancurkan berkali-kali di masa lalu, termasuk selama Pertempuran Okinawa pada tahun 1945 dan pembangunan Universitas Ryukyus berikutnya, namun telah dibangun kembali dengan banyak dukungan.

Arsitektur Kastil Shuri sangat simbolis, terutama hiasan naga di atapnya, yang melambangkan otoritas raja.

Selain itu, bangunan berwarna merah terang dan struktur kastil yang terbuat dari batu kapur Ryukyu membentuk karakteristik unik kastil, serta menyampaikan kekayaan sejarah dan latar belakang budaya Kastil Shuri hingga saat ini.

7. Kastil Odawara (Prefektur Kanagawa)

Kastil Odawara dikenal sebagai markas klan Hojo, dan reruntuhannya ditetapkan sebagai "situs bersejarah nasional".

Kastil Odawara juga dikenal sebagai "benteng yang tidak dapat ditembus" karena tahan terhadap serangan Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin.

Kastil Odawara memiliki keunikan karena memiliki sisa-sisa kastil modern awal dan abad pertengahan.

Secara khusus, "tembok luar" yang luas dibangun untuk melawan pasukan Toyotomi dan dianggap sebagai daya tarik terbesar Kastil Odawara.