Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Pria Makan di Warteg Bayar Seenaknya Cuma Rp 5.000, Aksinya Terekam CCTV

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan warteg menyiapkan pesanan nasi bungkus di Wartegan, Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (6/11/2021). Viral aksi seorang pria yang kerap membayar seenaknya saat makan di warung tegal (warteg).

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral aksi seorang pria yang kerap membayar seenaknya saat makan di warung tegal (warteg).

Diketahui, aksi pria tersebut terekam kamera CCTV saat makan di sebuah warteg di Jalan KH Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ilustrasi kamera CCTV. (Flickr/Open Grid Scheduler/Grid Engine)

Seusai menyantap makanan yang dipesan, pria itu terlihat beranjak dari tempat duduknya untuk melakukan pembayaran ke seorang penjaga warteg.

Namun, pria tersebut hanya membayar Rp 5.000.

Baca juga: Curhatan Pengusaha Warteg yang Terdampak Tingginya Harga Beras, Lakukan Siasat Ini untuk Bertahan

Aksi pria tersebut kemudian direspon Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara).

Ketua Kowantara Mukroni mengatakan, jika ada pelanggan kurang bayar disarankan kepada pedagang warteg untuk selalu berkomunikasi secara jelas dengan pelanggan tentang harga makanan dan pembayaran yang harus dilakukan.

LIHAT JUGA:

"Pastikan menu dan harga terpampang dengan jelas di tempat yang mudah dilihat oleh pelanggan," ujar Mukroni, Minggu (5/5/2024).

Selain itu, pedagang warteg diminta untuk memeriksa pembayaran dengan teliti setiap kali ada transaksi.

Termasuk menghitung uang tunai secara cermat dan memastikan bahwa jumlah yang dibayar oleh pelanggan sesuai dengan pesanan yang diterima.

Baca juga: Viral Warteg di Bandung Tetap Jualan Meski Terendam Banjir, Pembeli Makan dengan Santai

"Sampaikan kepada pedagang warteg untuk memberi tahu pelanggan tentang konsekuensi kurang bayar, seperti larangan berbelanja di tempat tersebut sampai pembayaran lunas dilakukan atau kebijakan pembayaran di muka untuk pelanggan yang sering kurang bayar," tambahnya.

Mukroni menjelaskan, solusi alternatif jika kurang bayar bisa membayar sisanya di lain waktu.

Ilustasi pembeli memilih menu makan di warteg. (Tribunnews/Ferryal Immanuel)

Namun, disarankan Mukroni untuk menghindari reaksi yang emosional atau konfrontatif, dan selalu berusaha mencari solusi yang adil dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

"Jika pelanggan warteg yang kurang bayar melakukan tindakan berlebihan atau melanggar hukum, segera menghubungi pihak berwenang, seperti kepolisian atau badan hukum setempat, jika pelanggan melakukan tindakan yang melanggar hukum atau membahayakan keselamatan orang lain," tambahnya.

Pedagang warteg, menurut Mukroni, agar bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam proses penyelidikan dan penegakan hukum.

Halaman
12