Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kisah Nyata Atlantis, Kota Hilang Dalam Dongeng Yang Mungkin Terletak Di Dasar Samudera Atlantik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keberadaan Atlantis. Legenda Atlantis telah membuat penasaran para cendekiawan dan peminatnya selama ribuan tahun.

Upaya ini, kata Plato, menyebabkan bangsa Atlantis tidak disukai para dewa.

Sebagai hukuman atas ketidaksopanan mereka, kerajaan mereka runtuh, dan pulau di tengahnya ditelan lautan.

"Tetapi setelah itu terjadi gempa bumi dan banjir yang dahsyat, dan dalam satu hari dan malam kemalangan, seluruh pasukanmu yang suka berperang tenggelam ke dalam bumi, dan pulau Atlantis dengan cara yang sama menghilang ke kedalaman laut," tulis Plato dalam Timaeus.

"Oleh karena itu laut di wilayah itu tidak dapat dilalui dan ditembus, karena ada tumpukan lumpur di jalan dan ini disebabkan oleh amblesnya pulau tersebut," tulisnya.

Ilustrasi ilmuwan meneliti keberadaan Atlantis. (Francisco Jesús Navarro Hernández /Unsplash)

Sebagian besar sejarawan setuju bahwa Plato menggunakan kisah kota Atlantis yang hilang sebagai kisah peringatan, sebuah alegori palsu yang menggambarkan betapa mudahnya masyarakat utopis jatuh dari kejayaan.

Mengingat tulisan para filsuf tentang Atlantis adalah satu-satunya catatan kuno yang lengkap tentang keberadaan kerajaan pulau tersebut, wajar untuk berasumsi bahwa itu memang fiksi.

Lalu mengapa perdebatan mengenai keberadaan Atlantis masih terus berlanjut?

Filsuf Yahudi Helenistik, Philo, menyebutkan secara singkat tentang Atlantis dan Plato pada awal abad pertama.

Philo tidak memikirkan masalah tersebut, hanya mencatat bahwa Atlantis dihancurkan dalam karyanya On the Eternity of the World.

Baca juga: Viral Suara Mirip Monster di Tembok Kamar, Pas Dicek Ternyata Lebih Ngeri dari Film Horor

Referensi tentang Atlantis juga muncul dalam beberapa teks Kristen awal, bersamaan dengan perdebatan tentang apakah Atlantis benar-benar ada.

Beberapa ahli menyangkal keberadaan Atlantis sementara yang lain menyatakan bahwa Atlantis nyata.

Namun tidak lama kemudian, ketertarikan terhadap Atlantis benar-benar muncul.

Sekitar abad ke-16, para ilmuwan mulai melakukan upaya sungguh-sungguh untuk mengidentifikasi Atlantis.

Francisco Lopez de Gomara, misalnya, mengemukakan teori bahwa kota Atlantis yang hilang sebenarnya mengacu pada Amerika.

Francis Bacon dan Alexander von Humboldt kemudian mencapai kesimpulan yang sama, bahkan Bacon menulis novel yang belum selesai berjudul New Atlantis.

Halaman
123