TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, sudah pernah mendengar misteri gua paling berbahaya di Bumi ini?
Yap, ada sebuah gua yang dijuluki sebagai 'gua paling berbahaya di Bumi'.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Dunia yang Serasa Berada di Planet Lain, Bisa Lihat Bintang Bercahaya Dalam Gua
Namanya Gua Kitum yang berlokasi di Kenya.
Gua Kitum terletak di Taman Nasional Gunung Elgon, Kenya.
Gua Kitum dijuluki sebagai gua paling berbahaya di Bumi lantaran ada virus yang diyakini bersembunyi di lorong gelapnya.
Gua Kitum memiliki sejarah yang mengharukan sekaligus mengerikan.
Baca juga: Tersembunyi di Tengah Hutan Lebat, Gua Ini Jadi Portal Bawah Tanah Menuju Peradaban Maya
Dinding gua dipenuhi bekas dan goresan - namun meskipun terlihat seperti karya para penambang yang mencari emas atau berlian, sebenarnya gua tersebut memiliki masa lalu yang jauh lebih menarik.
Karena banyak garam yang ditemukan di dinding gua, membuat Gua Kitum diyakini telah menarik berbagai hewan, termasuk antelop dan gajah yang ingin menggunakan gua tersebut sebagai tempat menjilat garam raksasa.
Baca juga: Viral YouTuber Sengaja Menukarkan Tempat Tinggalnya Demi Bisa Hidup di Dalam Gua
Kawanan gajah yang berjalan melewati gua itulah yang meninggalkan bekas di dinding hingga membuat lorong.
Dengan melakukan itu, kawanan gajah ini juga semakin membantu para ahli untuk mengungkap sisi gelap gua.
Pada tahun 1980-an, Gua Kitum menjadi terkenal setelah dua pengunjungnya meninggal dunia akibat tertular virus mematikan bernama Marburg.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) atau WHO, virus ini adalah 'penyakit sangat mematikan yang menyebabkan demam berdarah' - suatu kondisi yang merusak sistem kardiovaskular dan mengurangi kemampuan tubuh untuk berfungsi.
Menurut WHO, virus ini memiliki rasio kematian hingga 88 persen dan merupakan bagian dari keluarga yang sama dengan virus penyebab Ebola.
Baca juga: Kisah Sumur dan Gua Misterius, Benda Apapun yang Dimasukan Akan Berubah Jadi Batu
Ketika seseorang terinfeksi virus ini, virus ini dapat menyebar melalui manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lainnya, serta melalui permukaan dan bahan yang terkontaminasi.
Manusia dapat tertular penyakit ini dari kontak yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.
Baca tanpa iklan