Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Kawasan yang Populer Dilewati Geisha di Kyoto Jepang Terlarang Dikunjungi Turis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral satu kawasan di Jepang terlarang buat turis. Gegara kelakuan buruk terhadap geisha.

Di tempat lain di Jepang, pihak berwenang di prefektur Yamanashi telah mulai mengenakan biaya ¥2,000 untuk mendaki Gunung Fuji.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Baru di Kyoto Jepang 2024, Jangan Lupa Jelajahi Museum Nintendo

Maiko adalah geisha magang di Jepang bagian barat, khususnya Kyoto. Pekerjaan mereka terdiri dari membawakan lagu, menari, dan memainkan shamisen untuk pengunjung di sebuah pesta. Maiko biasanya berusia 15 hingga 20 tahun dan menjadi geisha setelah belajar menari memainkan shamisen, dan mempelajari Ky?-kotoba (dialek Kyoto), tanpa memandang asal usul mereka. Di Gion Corner di Kyoto terdapat pertunjukan harian untuk wisatawan. Pertunjukan tersebut mendemonstrasikan contoh tujuh seni tradisional Jepang; upacara minum teh, musik koto, rangkaian bunga, gagaku (musik istana), kyogen (permainan komik kuno), kyomai (tarian gaya Kyoto) dan bunraku (permainan boneka). Di sini Maiko Ayako-san menampilkan Kyomai di atas panggung di Gion Corner. (Flickr/Michael Elleray)

Para pendaki ketahuan membuang sampah sembarangan dan mencoba mendaki gunung dengan sangat cepat, yang bisa berbahaya.

Jumlah pengunjung harian juga akan dibatasi ketika musim pendakian dimulai pada bulan Juli.

Jepang merupakan salah satu negara yang menerapkan larangan perjalanan terlama dan terlengkap selama masa terburuk pandemi virus corona.

Sejak perbatasannya dibuka pada akhir Oktober 2022, pengunjung kembali berdatangan.

Jumlah pengunjung asing ke Jepang melonjak 79,5 persen pada bulan Januari dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sekitar 2,69 juta, mencapai tingkat yang terlihat pada bulan yang sama pada tahun 2019.

Geisha di Kyoto Jepang yang akan melakukan pertunjukan (wang xi /Unsplash)

Berbicara tentang geisha, ada sejumlah fakta unik yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.

1. Mizuage

Peran mereka sering disalahpahami oleh mereka yang bukan keturunan Jepang.

Geisha bukanlah seorang pelacur, dahulu hak mengambil keperawanan seorang Geisha (mizuage) dijual oleh rumah Geisha.

Kenyataannya, itu lebih merupakan sponsor pelatihan Maiko, yang biayanya sangat mahal.

Hanya orang-orang kaya yang mampu membayar hak ini.

Setelah mizuage, geisha tidak diwajibkan berhubungan seks dengan pelanggan mana pun, bahkan dengan pria yang membayar keperawanannya.

Praktik ini berakhir pada tahun 1950-an.

2. Seni

Halaman
123