Sebelum membawa laptop ke pesawat, tentu harus melalui pemeriksaan X-ray di bandara.
Melansir Kompas.com, penumpang mengeluarkan laptop dan tablet dari tas atau koper saat pemeriksaan mesin X-ray.
Alasannya tidak terlepas dari faktor keamanan bagi para penumpang pesawat.
Baca juga: Viral Kematian Mengerikan Penumpang Pesawat yang Berlumuran Darah di Tengah Penerbangan
Mengutip The Sun, operator mesin X-ray di bandara bernama Michael Sorensen mengungkapkan alasan di balik kewajiban penumpang mengeluarkan laptop dan tablet dari tas atau koper.
Sorensen menjelaskan, komponen laptop atau tablet, khususnya baterai, dapat menghalangi tampilan di dalam mesin X-ray karena terbuat dari bahan logam padat.
"Karena baterai dan beberapa komponen elektronik lainnya merupakan bahan logam yang sangat padat, sehingga mengaburkan apa yang ada di bawahnya," jelasnya.
Apabila laptop atau tablet tetap berada di dalam tas dan koper, maka berisiko terjadi penyelundupan barang terlarang oleh penumpang.
Barang terlarang tersebut berpotensi tidak terdeteksi oleh mesin X-ray karena tampilannya terhalang komponen laptop dan tablet yang terbuat dari material logam padat.
"Jika saya melihat laptop di dalam tas, saya akan meminta pemiliknya untuk mengeluarkannya, atau membalik tas tersebut untuk melihat dari sisi lain," imbuhnya.
Baca juga: Kesal Penerbangan Delay 5 Jam, Penumpang Pria Nekat Buka Pintu Darurat dan Berjalan di Sayap Pesawat
Baca juga: Baut Pintu Pesawat Lepas di Tengah Penerbangan, 3 Penumpang Tuntut Maskapai dan Boeing
Tidak hanya menghalangi pemeriksaan pada mesin X-ray, ternyata baterai laptop juga berbahaya apabila berada di dalam pesawat.
FAA menyatakan baterai laptop berpotensi menjadi terlalu panas saat disimpan di dalam pesawat.
Kemungkinan terburuknya adalah jika laptop terlalu panas dan terbakar, sementara di dalam tas berisi barang-barang mudah terbakar seperti deodoran aerosol.
Kondisi itu berpotensi membuat api membesar dengan cepat.
(TribunTravel.com/SA)
Baca tanpa iklan