"Saya itu nyanyi, kampanye, kudune nyogok (memberi uang) malah disogok (diberi). Malah disawer. Ada undangan, saya tidak bawa apa-apa, ketika pulang malah digawani (dikasih) beras, tempe buntelan, tempe benguk, melon, digawan-gawani. Karena mereka tahu lagu saya, mboten saget nyangoni, mboten purun janjeni," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Geram Kalah Nyaleg, Warga di Garut Tembok Jalan Penghubung 2 Desa, Tetangga Bingung 'Disemen & Bata'.
Baca tanpa iklan