Seorang pengamen menghebohkan dunia maya usai maju sebagai caleg DPRD dapil 1 Wonogiri dari Partai Demokrat.
Banyak warganet menyoroti dandanannya yang nyentrik lantaran berambut gimbal dan panjang.
Selain itu, cara Kukuh dalam berkampanye juga turut mencuri perhatian.
Ia selalu membawa gitar kemana-mana saat berkampanye.
Bahkan Kukuh menciptakan lagu sendiri untuk berkampanye yang diunggahnya ke TikTok.
Baca juga: Viral Pedagang Pajang Spanduk Iklan Mirip Kampanye Caleg, Isinya Promosi Ikan
Video-video kampanye Kukuh pun berseliweran di media sosial.
Melansir dari laman pemilu2024.kpu.go.id, hingga Minggu (25/2/2024), Kukuh masih meraih suara tertinggi di partainya, yakni 985 suara.
Saat ditemui awak media di rumahnya yang berada di Dusun Kedungareng, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri pada Rabu (21/2/2024) siang, Kukuh menceritakan alasan dan proses maju sebagai caleg.
Dengan memakai kaus berwarna hitam, celana jins, duduk di teras depan rumah limasannya sambil lesehan, dia menceritakan prosesnya maju sebagai caleg dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Selama setahun terakhir, dia sudah mulai mempersiapkan diri.
Pekerjaannya sebagai pengamen ternyata bisa dibilang jadi senjata ampuh untuk mengenalkan diri ke konstituennya.
Selain itu, meledaknya konten video dia bernyanyi di TikTok juga mampu menambah senjata untuk menarik para pemilih, apalagi lagu yang dinyanyikan merupakan ciptaannya sendiri dengan bentuk jingle atau lagu pendek.
Baca juga: Viral Sosok Caleg Mirip Lesti Kejora yang Sempat Hebohkan Masyarakat, Ternyata Punya Karir Cemerlang
Tagline yang dia usung sekaligus menjadi lirik di lagunya: mboten saget nyangoni, mboten purun janjeni (tidak bisa memberika uang saku, tidak boleh menjanjikan), membuat masyarakat di dunia maya atau netizen memberikan suara dan dukungan moral kepada Kukuh.
"Kampanye yang banyak di TikTok, konten (video). Media sosial dari konten dan live-live. Saya itu sarananya ya TikTok itu. Ya, sama ngamen door to door itu," ucapnya dikutip dari Tribunbanyumas.com.
Bahkan, ada satu momen pada saat Kukuh menerima undangan pertemuan dengan konstituen, malah ketika pulang dia membawa pulang kebutuhan untuk makan sehari-hari.
Baca tanpa iklan