Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ular Terbesar di Dunia Baru Saja Ditemukan di Hutan Amazon, Beratnya Mencapai 200 Kilogram

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Spesies anaconda hijau utara (northern green anaconda) baru-baru ini ditemukan di hutan hujan Amazon.

Dia dan istrinya, Sarah Corey-Rivas, telah menganalisis sampel untuk mengetahui perbedaan genetik sejak saat itu, namun butuh waktu hingga sekarang untuk mempublikasikan temuan mereka.

Spesies anaconda hijau utara (northern green anaconda) baru-baru ini ditemukan di hutan hujan Amazon. (Flickr/Sakeeb Sabakka)

"Sarah dan saya mulai mengerjakan ini pada tahun 2007 ketika kami pertama kali menyadari ada perbedaan genetik yang besar antara sampel Venezuela dan beberapa sampel dari Peru," ucap Rivas.

"Kemudian kami memulai proses pengumpulan sampel dan kolaborator di seluruh Amerika Selatan dan sekitarnya untuk menyelesaikan mosaik sampel yang memungkinkan kami melakukan penelitian ini," terangnya.

Baca juga: Geger Ilmuwan China Bocorkan Virus Mutan Covid-19, Pakar Barat: Kegilaan Ini Harus Dihentikan

Para ilmuwan juga menyoroti masalah perubahan iklim dan dampaknya terhadap ekosistem Amazon dan mengapa hal itu dapat menimbulkan ancaman bagi anakonda hijau utara.

Dampak perubahan iklim yang berkepanjangan di seluruh dunia telah didokumentasikan dengan baik selama beberapa waktu.

Akan tetapi Vonk memberikan perhatian khusus pada bagaimana kenaikan suhu dan penggundulan hutan dapat berdampak pada penghuni hutan hujan.

"Wilayah Amazon berada di bawah tekanan berat akibat perubahan iklim dan deforestasi yang terus berlanjut," ungkap Vonk.

"Lebih dari seperlima wilayah Amazon telah hilang, yang berarti lebih dari 30 kali luas wilayah Belanda. Kelangsungan hidup ular raksasa ikonik ini terkait erat dengan perlindungan habitat aslinya," jelasnya.

Vonk menambahkan bahwa karena anaconda hijau utara memiliki jangkauan yang lebih kecil dibandingkan ular serupa di wilayah selatan, maka ia jauh lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Namun, penemuan ini tentu saja menarik bagi para ahli biologi serta menimbulkan pertanyaan tentang berapa banyak spesies anaconda lain yang masih menunggu untuk ditemukan.

Rivas pun mengungkap bahwa dirinya telah mempelajari anaconda selama 32 tahun.

Dengan adanya penemuan baru tersebut, tentu menimbulkan pertanyaan tentang berapa banyak spesies lain yang tidak diketahui.

Baca juga: Geger Ilmuwan Ciptakan Sistem AI yang Dapat Memprediksi Kematian, Akurasinya Mengejutkan

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.