TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah sistem kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh tim peneliti internasional begitu menakjubkan.
Bagaimana tidak, sistem AI tersebut menunjukkan kemampuan untuk memprediksi kejadian masa depan dalam kehidupan manusia.
Salah satu yang cukup mencengangkan ialah kemampuan memprediksi kematian.
Melansir Oddity Central, Kamis (21/12/2023), sistem AI bernama Life2vec ini diciptakan oleh para ilmuwan di Denmark dan Amerika Serikat.
Baca juga: Ilmuwan Habiskan 10 Bulan di Penjara Usai Sistem AI Salah Mengidentifikasinya Sebagai Pembunuh
Disebut model transformator, Life2vec dilatih dengan data dalam jumlah besar untuk memprediksi berbagai aspek kehidupan seseorang.
Setelah menerima data dari catatan kesehatan dan demografi Denmark untuk 6 juta orang, Life2vec dilatih untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Data-data yang tercantum termasuk waktu lahir, sekolah, pendidikan, gaji, perumahan dan kesehatan.
Menurut penciptanya, Life2vec menunjukkan kemampuan menakutkan untuk memprediksi kapan orang akan mati berdasarkan analisis data.
Uji coba dilakukan pada sekelompok orang berusia antara 35 dan 65 tahun, yang setengahnya meninggal antara tahun 2016 dan 2020.
Baca juga: Viral Selebgram Buatan AI Punya Ratusan Ribu Pengikut, Hasilkan Puluhan Juta per Bulan
Mengejutkannya, Life2vec mampu memprediksi siapa yang akan meninggal dan siapa yang akan hidup, dengan akurasi 78 persen.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Sune Lehmann Jorgensen di Technical University of Denmark menunjukkan bahwa Life2vec dilatih secara eksklusif berdasarkan data dari Denmark, sehingga hasilnya mungkin tidak sama untuk orang-orang di negara lain.
Namun, Jorgensen juga menekankan bahwa sistem seperti ini tidak boleh jatuh ke tangan korporasi, meskipun mereka mungkin menggunakan teknologi tersebut pada kita.
"Jelas, sistem kami tidak boleh digunakan oleh perusahaan asuransi, karena keseluruhan ide asuransi adalah, dengan berbagi kurangnya pengetahuan tentang siapa yang akan menjadi orang yang tidak beruntung yang terkena suatu insiden, atau kematian, atau kehilangan barang, kita bisa berbagi beban ini," kata Profesor Jorgensen.
Life2vec saat ini tidak tersedia untuk digunakan oleh publik.
Baca juga: Viral Foto Elon Musk Sedang Mencium Robot Humanoid, Ternyata Buatan AI
Namun pembuatnya menduga bahwa sistem serupa telah dikembangkan dan digunakan oleh perusahaan teknologi besar yang memiliki data dalam jumlah besar untuk melatih mereka.