Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Sepasang Pelajar Iklankan Layanan Sertifikasi Rumah Bebas Hantu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral sepasang mahasiswa dari Thailand mempunyai strategi bisnis yang inovatif, menawarkan jasa untuk tidur di rumah atau apartemen yang bermasalah dengan hantu.

Dan jika memang ada, dia memastikan untuk selalu membawa beberapa alat yang berguna.

"Agar aman, saya akan mempersenjatai diri dengan jimat suci jika saya ditawari pekerjaan," kata mahasiswa asal Thailand tersebut.

Baca juga: Viral Seorang Wanita Sebut Meneteskan Air Kencing di Mata Mampu Sembuhkan Masalah Penglihatan

Kisah Lainnya - Kucingnya Hilang, Seorang Mahasiswa Rela Membayar Rp 16 Juta untuk Sewa Detektif Hewan

Seorang mahasiswa di Inggris rela membayar Rp 16 juta untuk menyewa detektif hewan.

Ya, detektif hewan yang disewa ditugaskan untuk menemukan kucingnya yang hilang.

Ilustrasi kucing. Seorang mahasiswa di Inggris rela membayar Rp 16 juta untuk menyewa detektif hewan guna menemukan kucingnya yang hilang. (Ludemeula Fernandes /Unsplash)

Katie Carr, seorang mahasiswa berusia 24 tahun di Universitas York, kehilangan kucingnya yang bernama Winston.

Winston yang berusia 1 tahun hilang setelah melompat keluar jendela rumah Carr di Manchester.

"Setelah minggu pertama, kami benar-benar mulai kehilangan harapan dan berpikir bahwa kami mungkin tidak akan bertemu dengannya lagi," kata Carr, seperti dikutip dari laman nypost.com.

"Saya merasa sangat tidak berdaya," ungkap Carr.

Pencarian berlanjut selama 40 hari ketika Carr memasang poster, mencari di jalan-jalan dan menyebarkan pesan SOS di media sosial.

Baca juga: Bule Mengendarai Motor Tanpa Helm dan Bertelanjang Dada di Jogja, Videonya Viral di Twitter

Namun dalam sebuah "keajaiban" pada tanggal 15 Oktober, Winston ditemukan.

Winstonkemudian diidentifikasi dengan microchip, 12 mil jauhnya di dalam taman milik penduduk Bolton.

Namun kondisi Winston sangat memprihatinkan, karena ia kehilangan penglihatan dan kemampuan mendengar.

"Pada dasarnya, dia kelaparan sehingga tubuhnya memecah semua lemaknya, melepaskan racun ke dalam darahnya dan meracuni otaknya," tutur Carr.

"Ketika kami pertama kali menjemputnya, mereka mengatakan bahwa keadaannya tidak baik, dia sakit parah, dan mereka tidak yakin dia akan hidup," tambahnya.

Halaman
123