Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Grebeg Sudiro Solo, Tradisi Kelurahan yang Menjelma Jadi Event Nasional

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2024 diakhiri dengan pembagian kue keranjang di depan Pasar Gede Solo, Minggu (4/2/2024).

"Dampaknya luar biasa, ini event yang dikemas dengan baik secara waktu juga tepat berbarengan dengan Imlek dan kita saksikan penutupannya pada 22 Februari 2024. Kami akan menghitung dampaknya secara menyeluruh," imbuhnya.

'Grebeg' dalam tradisi Jawa, merujuk pada perayaan rutin dan ucapan syukur untuk memperingati peristiwa penting.

Baca juga: Suasana Jelang Imlek di Solo, Bawa Sampah Bisa Ditukar dengan Kue Keranjang

Sementara 'Sudiro' diambil dari Kampung Sudiroprajan di sekitar Pasar Gede.

Tradisi ini awalnya untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro yang digagas oleh warga etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Sudiroprajan.

Dengan semangat kebhinekaan, Pemerintah Kota Solo mendukung Grebeg Sudiro sebagai perayaan tahunan.

Kemeriahan Grebeg Sudiro di Solo, Jawa Tengah pada Kamis (12/1/2023). Lokasi di area depan Jalan Bank Indonesia - Pasar Gede yang tak jauh dari hotel dan tempat sewa motor di Solo. (TribunTravel/ Nurul Intaniar)

Grebeg Sudiro melibatkan dua kegiatan utama, yakni sedekah bumi dan kirab budaya.

Sedekah bumi mengekspresikan rasa syukur pedagang Pasar Gede dan masyarakat sekitar.

Sementara kirab budaya melibatkan kebersamaan dua etnis, Tionghoa dan Jawa, dengan menampilkan tarian khas Jawa, serta pertunjukan Liong dan Barongsai.

Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, dikenal sebagai Kampung Pecinan karena dihuni banyak etnis Tionghoa.

Wilayah ini mencakup Kampung Kepanjen, Balong, Mijen, Ngampil, Samaan, Ketandan, Limolasan, dan Balong Lengkong.

Baca juga: Tiket Masuknya Gratis, Simak 3 Tempat Wisata di Solo yang Populer dan Jadi Favorit

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.