Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Geger Ilmuwan Kontroversial Mengklaim Manusia Dulu Hidup 900 Tahun, Berujung Langsung Dipecat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang ilmuwan. Baru-baru ini seorang ahli geenetika asal Rusia dipecat setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial yang tidak sesuai dengan sains.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kementerian Pendidikan dan Sains Rusia baru-baru ini memecat direktur Institut Genetika Umum Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Hal itu terjadi setelah sang ahli mengeluarkan pernyataan kontroversial yang tidak sesuai dengan sains.

Ilustrasi seorang ilmuwan. Baru-baru ini seorang ahli geenetika asal Rusia dipecat setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial yang tidak sesuai dengan sains. (Unsplash/Tim Marshall)

Ahli genetika Alexander Kudryavtsev ditunjuk sebagai direktur Genetika Umum Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia pada bulan Juni 2021.

Ia dijadwalkan untuk menjalankan mandatnya hingga tahun 2027 mendatang, seperti dikutip dari laman Oddity Central, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Viral Wisatawan Bersantai di Tengah Tumpukan Sampah yang Penuhi Pantai Pasir Panjang Kupang

Namun bulan lalu, Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia mengumumkan bahwa Kudryavtsev telah dibebastugaskan dari tugasnya.

Pemecatan Kudryavtsev langsung dikaitkan dengan serangkaian pernyataan kontroversial yang dibuat pada bulan Maret tahun lalu.

Dikabarkan Kudryavtsev membuat pernyataan rancu pada Konferensi Ilmiah dan Teologi Internasional ke-3 yang bertajuk "Tuhan-Manusia-Dunia".

Ilmuwan Rusia tersebut menyatakan bahwa sebelum terjadinya air bah, manusia biasanya hidup hingga 900 tahun.

Namun umur mereka semakin pendek sejak saat itu karena dosa asal, leluhur, dan dosa pribadi, begitulah pernyataan Kudryavtsev.

Baca juga: Sempat Viral Snack Tidak Layak, Kejati DIY Kini Telusuri Dugaan Korupsi Dana Pelantikan KPPS Sleman

Saat berbicara pada konferensi di atas, Kudryavtsev juga mengatakan bahwa dosa mempengaruhi genom manusia, membuat mereka lebih rentan terhadap dampak kesehatan yang negatif.

Ahli genetika itu menambahkan bahwa meskipun para ilmuwan atheis akan menyalahkan kerusakan genetik pada faktor-faktor seperti radiasi atau polusi, ia percaya bahwa hal tersebut disebabkan oleh dosa.

Ilustrasi seorang ilmuwan. Baru-baru ini seorang ahli geenetika asal Rusia dipecat setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial yang tidak sesuai dengan sains. (Andrew Neel /Unsplash)

"Ini adalah jenis mutasi yang ditemukan oleh dokter genetika setiap hari ketika mereka menangani pasien,” kata Kudryavtsev.

"Ilmuwan atheis akan memberitahu Anda bahwa sebenarnya itu adalah radiasi, polusi, dan semua itu adalah efek mutagenik. Namun demikian, keyakinan pribadi saya adalah bahwa kehancuran tersebut dipicu oleh dosa asal, diperburuk oleh dosa leluhur, dan juga dosa pribadi," paparnya.

Ilmuwan kontroversial tersebut juga memperingatkan para pendengarnya untuk tidak berbuat dosa.

Baca juga: Viral Pria Kejutkan Tamu Pernikahan, Mengaku Mencintai Orang Lain di Depan Mempelai Wanita

Sebab hal ini dapat berdampak pada keturunan mereka juga hingga tujuh generasi.

Halaman
12