Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Kisah Mantan Napi yang Bebas Usai 44 Tahun di Penjara, Merasa Seperti Time Traveler

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang pria berada di Times Square, New York. Viral kisah seorang pria berusia 69 tahun bernama Otis Johnson yang telah dipenjara sejak 1970-an merasa bingung dengan perubahan dunia ketika bebas pada 2014.

Johnson juga berlatih tai chi dan bermeditasi.

Ia berusaha mewujudkan mimpinya untuk membuka tempat penampungan bagi perempuan, meskipun dengan kurangnya riwayat kreditnya, maka pendanaan untuk proyek semacam itu terbukti hampir mustahil.

Baca juga: Video Viral di TikTok, Warteg di Bandung Tetap Buka saat Dikepung Banjir, Meja dan Kursi Teredam Air

Dia berjalan-jalan di New York, mengamati orang-orang di sekitarnya.

Dia kembali ke Fortune Society pada jam 9 malam setiap malam, memperhatikan jam malamnya.

Ketika di luar, Johnson segera menyadari bahwa dunia ini adalah tempat yang sangat berbeda.

Dunia benar-benar futuristik dibandingkan dengan dunia yang ia tinggalkan pada akhir tahun 1960-an.

"Berada di masyarakat adalah perasaan yang menyenangkan," ujar Johnson.

Times Square di New York City pada malam hari. (Andreas Kruck /Unsplash)

"Saya suka berada di bawah sinar matahari dan juga mengamati orang. Senang rasanya bisa bebas," tambahnya.

Melihat ke belakang sekarang, dia memiliki kenangan indah tentang orang-orang yang dicintainya.

Johnson memiliki keponakan kembar yang dia ingat, dan menambahkan bahwa dia dulu sangat menyukai anak-anak.

"(Itu) sangat menggangguku karena aku sangat merindukan keluargaku," paparnya.

Baca juga: Viral Video Dua Pelakor di Lampung Adu Jotos Rebutan Suami Orang, Istri Sah Malah Santai Menonton

Meskipun teknologi tampaknya memberikan perubahan terbesar, hal-hal kecil sehari-hari tampaknya membuat Otis takjub.

"Saya makan makanan yang berbeda sekarang karena saya melihat semua makanan gila yang mereka punya. Jadi saya mencobanya," kata Johnson.

Kala itu, Johnson sedang berjalan-jalan di supermarket dan menunjukkan kegembiraannya sambil menikmati kue camilan dan roti panggang.

Dia secara khusus menyerukan untuk mencoba "makan malam lucu" dan "minuman dengan warna berbeda", mencatat bahwa dia mulai meminumnya hanya karena terlihat lucu dengan warnanya yang cerah.

Halaman
123