Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengapa Tidak Ada Pesawat yang Terbang Lurus di Atas Samudera Pasifik?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tahukah kamu jika pesawat tidak bisa terbang langsung di atas Samudera Pasifik

Memetakan rute yang lebih cepat adalah hal yang sangat penting bagi sebuah maskapai penerbangan.

Baca juga: Viral Kisah Penumpang Kesal & Terbangkan Pesawat sebab Pilot Terlambat, Ternyata Sudah Dapat Izin

Samudera Pasifik, satu tempat di dunia di mana tidak ada pesawat yang terbang lurus melewatinya. (berenice melis /Unsplash)

Namun bagaimana terbang dengan rute melengkung dapat menghemat waktu dan bahan bakar?

Rute yang dipilih oleh maskapai penerbangan sangat berkaitan dengan kelengkungan bumi.

Bumi bukanlah bola yang sempurna.

Letaknya sedikit lebih datar di bagian kutub, dan memiliki apa yang dikenal sebagai “tonjolan khatulistiwa”.

Hal ini disebabkan adanya putaran pada porosnya. Diameter bumi di ekuator adalah 7.926 mil (12.756 km), sedangkan di kutub adalah 7.900 mil (12.714 km).

Artinya jarak antara dua titik di bumi berbeda dari semua jalur.

Menerbangi “Rute Lingkaran Besar”, yang mengelilingi lingkar bumi yang lebih kecil, menghemat banyak waktu dan bahan bakar.

Maskapai penerbangan juga memilih rute yang mencakup aliran jet, arus udara sempit dan berarus cepat, serta angin penarik yang mencapai kecepatan lebih dari 200 mil per jam (320 kpj).

Dengan terbang di koridor angin ini, penerbangan dapat sampai ke tujuan lebih cepat dan mengonsumsi lebih sedikit bahan bakar.

Rute yang melengkung juga dapat membantu menghindari aliran jet dan turbulensi yang berlawanan.

Pesawat tidak terbang di atas Samudera Pasifik karena kurangnya potensi tujuan pendaratan jika terjadi keadaan darurat

Alasan lain mengapa pesawat tidak terbang di atas Samudera Pasifik adalah karena luasnya Samudera Pasifik.

Sebagai lautan terluas di planet kita, menemukan lokasi strategis untuk mendaratkan pesawat jika terjadi keadaan darurat akan sulit dilakukan.

Meskipun pilot dilatih untuk mendarat di air, mendarat di laut terbuka masih berisiko karena ombak yang berombak dan kecepatan angin yang kencang.

Halaman
123