Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Media Asing Soroti Legenda Orang Pendek di Sumatera, Sederet Peneliti Turun Tangan untuk Mencarinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hutan Sumatera yang konon menjadi habitat bagi legenda orang pendek.

Meskipun digambarkan sangat kuat, ia tidak dikenal agresif.

Baca juga: Viral Kisah Penumpang Kesal & Terbangkan Pesawat sebab Pilot Terlambat, Ternyata Sudah Dapat Izin

Sebaliknya, ia lari dari manusia mana pun yang dilihatnya.

Penampakan orang pendek sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Pada awal abad ke-20, sejumlah pemukim Belanda mengaku pernah melihat makhluk aneh mirip manusia kecil berbulu di Sumatera.

Pada tahun 1923, seorang penjajah Belanda bernama J. van Herwaarden menggambarkannya sebagai "rambut yang sangat gelap" yang "jatuh tepat di bawah tulang belikat atau bahkan hampir sampai ke pinggang".

Ilustrasi manusia purba. Orang pendek di hutan Sumatera juga dikaitkan erat dengan manusia purba. (Ambar/ TribunTravel)

Lengannya akan mencapai sedikit di atas lutut.

Berbeda dengan laporan lain, ia mengklaim "tidak ada yang menjijikkan atau jelek pada wajahnya, dan sama sekali tidak mirip kera."

Pada tahun 1990-an, ahli kriptozoologi Debbie Martyr dan Jeremy Holden memulai upaya selama 15 tahun untuk menemukan orang pendek di Sumatera.

Meskipun mereka tidak pernah berhasil mengambil foto makhluk misterius tersebut, mereka mengaku pernah melihatnya.

"Kelihatannya tidak seperti orang utan. Proporsinya sangat berbeda. Bentuknya seperti petinju, dengan kekuatan tubuh bagian atas yang luar biasa. Warnanya sangat indah, bergerak secara bipedal dan berusaha agar tidak terlihat," ungkap ahli tersebut.

Ketika ahli kriptozoologi Richard Freeman mengetahui tentang legenda orang pendek di Sumatera, dia memutuskan untuk melacaknya.

Pada tahun 2011, ia membentuk tim dan melakukan perjalanan ke pulau pegunungan di Indonesia.

Baca juga: Viral Kisah Penumpang Kesal & Terbangkan Pesawat sebab Pilot Terlambat, Ternyata Sudah Dapat Izin

Sebelumnya, penduduk setempat melaporkan melihat orang pendek sedang memakan belatung di batang kayu busuk.

Jadi ketika tim menemukan cetakan aneh di samping salah satu batang kayu tersebut dalam salah satu perjalanan mereka, mereka yakin mereka memiliki sesuatu.

Mereka membuat cetakannya menggunakan plester gigi yang cepat kering.

Halaman
1234