"Dalam prosedur kereta api, untuk single track, kereta api harus bergantian. Kereta yang menjadi prioritas itu biasanya KA Turangga," sebut Sony kepada Kompas.com.
"Nanti kereta api lokal masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat, menunggu kereta Turangga lewat, baru kereta lokal masuk ke jalur utama," imbuhnya.
Baca juga: KAI Beri Kompensasi ke Penumpang Dampak Kecelakaan KA Turangga-Commuterline Bandung Raya
Sony mengatakan, kecelakaan kereta api di jalur yang sama, bisa saja terjadi karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.
"Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat," jelasnya.
Terkait kecelakaan tersebut, Sony mengatakan, agar jalur ganda (double track) segera dibangun agar tidak terjadi kejadian serupa.
"Ke depannya memang harus disegerakan pembangunan (double track) jalur selatan, yang sudah double track baru jalur utara," ucapnya.
"Jalur selatan sempat tertunda, karena bagaimanapun juga kereta api masih menjadi salah satu angkutan favorit untuk jarak jauh, terutama saat musim liburan," sambung dia.
Baca juga: Beredar Video Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka Bandung, Korban Belum Diketahui
Baca juga: 8 Tips Naik Kereta Api saat Musim Hujan, Termasuk Cek Jadwal dan Cuaca Terlebih Dahulu
Di sisi lain, sambung Sony, perlu juga peningkatan dari berbagai kemungkinan timbulnya masalah di lapangan terkait komunikasi.
Mulai dari perbaikan-perbaikan sinyal hingga komunikasi insyarat di jalur yang masih single track.
(TribunTravel.com/SA)