Namun, ketika testosteron disuntikkan ke dalam hewan, itu tidak membuat mereka menjadi muda kembali, dan tidak memperpanjang hidup.
Berita ini membuat Voronoff kecewa, dan dia banyak diolok-olok di media.
Pada tahun 1940-an, Kenneth Walker, seorang ahli bedah terkemuka asal Inggris, menggambarkan pengobatan Voronoff sebagai "tidak lebih baik daripada metode para penyihir."
Ketika Voronoff meninggal pada tahun 1951, sedikit surat kabar yang menerbitkan tulisannya.
Pada tahun 1990-an, beberapa ilmuwan bahkan menyalahkan Voronoff karena bertanggung jawab atas pengenalan virus HIV ke dalam spesies manusia, tetapi klaim tersebut kemudian dibantah.
Penemuan terbaru menunjukkan bahwa gonad memiliki pengaruh besar pada perilaku manusia, dan penemuan ini telah menjadi dasar banyak terapi modern, termasuk strategi anti-penuaan dengan menggantikan hormon yang menurun seiring bertambahnya usia, untuk mengembalikan vitalitas fisik yang terkait dengan masa muda.
Dokter modern tidak lagi mempertanyakan fakta bahwa produksi hormon menurun seiring bertambahnya usia, dan memungkinkan untuk menghentikan perubahan terkait usia hanya dengan terapi hormon.
Pada November 1991, satu jurnal medis tertua di dunia yang telah diulas oleh rekan sejawat, 'The Lancet', menyarankan bahwa studi Voronoff tentang kelenjar monyet seharusnya dihidupkan kembali.
Pada tahun 1994, ada desakan untuk permintaan maaf yang memenuhi syarat dari lembaga medis ortodoks atas penolakan pekerjaan Voronoff.
Ambar/ TribunTravel