Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Brinicle, Fenomena Langka Dapat Membunuh Apa Saja yang Disentuh

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brinicle adalah sebuah fenomena langka di dunia yang bisa membunuh apa saja yang disentuh.

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, sudah pernah mendengar tentang 'brinicle', belum?

Brinicle adalah sebuah fenomena langka di dunia yang masuk dalam kategori berbahaya.

Tentu ada alasan tersendiri kenapa brinicle bisa disebut berbahaya.

Baca juga: Turis di Bali Ketakutan Lihat Alat Pelacak Dalam Tasnya, Langsung Pulang ke Negara Asal

Belum lama ini, viral video yang menunjukkan lonjakan es mengerikan yang disebut brinicle - yang menghantam dasar laut.

Brinicle adalah sebuah fenomena langka di dunia yang bisa membunuh apa saja yang disentuh. (Flickr/Ruy Dyaz)

Fenomena langka ini terjadi di bagian bawah laut Samudra Arktik - di bawah lautan es.

Brinicle merupakan sebuah kolom es yang terbentuk secara alami, bergerak ke bawah hingga menyentuh dasar laut dan membekukan semua yang disentuh sampai mati.

Proses pembentukan brinicle dimulai di dalam es laut.

Baca juga: Viral Kursi Terbengkalai Jadi Fenomena dan Daya Tarik Wisata, Sukses Bikin Banyak Orang Penasaran

Kandungan garam dalam air laut terkadang menciptakan saluran air garam yang sangat asin di dalam es laut karena air tersebut menghilangkan garam saat membeku.

Saluran-saluran ini tetap cair karena suhu beku air garam lebih rendah dibandingkan air laut di sekitarnya.

Kadang-kadang saluran air garam cair yang sangat dingin, cukup dingin untuk membekukan air dengan salinitas lebih rendah, keluar ke air laut.

Es laut di Arktika, Kutub Utara. (Unsplash.com/@willianjusten)

Jika hal ini terjadi, air garam akan tenggelam ke dasar karena lebih berat daripada air di sekitarnya, lapor Unilad.

Saat turun, ia membekukan air laut yang dilaluinya, menciptakan kolom es yang menurun.

Baca juga: Fakta di Balik Viral Tanaman Membeku Sekitar Gunung Bromo, Fenomena Apakah Itu?

Kadang-kadang benda ini bisa menghantam dasar laut, di mana sulur-sulur esnya menyebar membekukan apa pun yang terlalu lambat untuk dilepaskan.

Meskipun ikan atau udang pada umumnya cukup cepat untuk melarikan diri, bagi echinodermata seperti bintang laut atau bulu babi, hal ini dapat menyebabkan akhir yang dingin.

Air asin dapat tumbuh beberapa meter setiap hari, dan menyebar ke dasar laut, sehingga menghasilkan lapisan es yang disebut 'es jangkar'.

Halaman
123