TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini sepasang turis asing yang liburan ke Bali dibuat ketakutan dan pilih pulang ke negara asal.
Turis asal Australia ini sedang menikmati liburan indahnya di Bali, tapi sayang harus bergegas ke negara asalnya karena ketakutan.
Ketakutan itu muncul ketika turis tersebut melihat adanya alat pelacak, AirTag di tasnya.
Melansir dari Apple.com, AirTag merupakan satu perangkat milik Apple yang digunakan untuk melacak barang-barang dengan lebih mudah.
Baca juga: Viral 5 Kelakuan Buruk Turis Asing di Bali, Termasuk Buka Celana di Depan Kawah Gunung Agung
Tapi, ada juga yang menggunakan AirTag untuk menemukan keluarga yang sudah lansia penderita demensia agar lokasinya mudah ditemukan.
Dan di beberapa kasus, ada juga orang yang menyalahgunakan fungsi AirTag untuk tujuan jahat.
Emily Sinclair dan temannya Jane mulanya tidak menyadari adanya AirTag itu di tasnya.
Keduanya sedang menikmati liburan dari Australia ke Bali untuk beberapa hari.
Baca juga: Chris Hemsworth dan Istri Liburan ke Bali, Pamer Keseruan Naik Motor Pakai Helm
Tiba-tiba, mereka mendengar ada suara aneh yang berasal dari dalam tas Jane.
Langsung saja Emily dan Jane membongkar tas bawaan untuk mencari sumber suara aneh tersebut.
Betapa terkejutnya, mereka menemukan sebuah AirTag di tas Jane yang mereka sendiri merasa tidak memiliki.
Emily dan Jane menyadari bahwa pasti orang asing lah yang meletakkan AirTag tersebut di dalam tas.
Mereka menduga-duga bisa saja AirTag itu diletakkan di dalam tas saat masih berada di bandara, UNILAD melaporkan.
Kepada 7News, keduanya mengaku ketakutan dan pilih langsung pulang ke Australia dengan penerbangan paling awal untuk mencegah hal buruk terjadi pada mereka.
Padahal mereka masih memiliki waktu beberapa hari di Bali untuk menikmati liburan, tapi sayangnya gagal.
Baca juga: Umat Muslim di Bali Boleh Tarawih saat Nyepi, Dilakukan di Masjid Terdekat & Dilarang Bawa Kendaraan