Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kronologi Jemaah Umrah Asal Garut Kena Tipu Agen Travel, Total Kerugian Mencapai Rp 479 Juta

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi) Rombongan jemaah haji Indonesia saat berada di halaman Masjid Nabawi, Madinah, Jumat (24/6/2022).

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang korban penipuan jemaah umrah asal Garut, Jawa Barat, Ede Sukmana, mengungkapkan kronologi sehingga gagal berangkat ke Tanah Suci.

Dia mengatakan, akibat kejadian itu, rombongan begitu tertekan ketika kembali ke Garut.

Ilustrasi suasana ibadah umrah. (Haidan/Unsplash)

Beberapa di antaranya bahkan tak henti menangis.

Bahkan, ucap Ede, satu per satu rombongan jemaah terlihat jatuh pingsan saat sampai di Terminal Garut.

Baca juga: Viral Jemaah Umrah Ditipu Agen Travel: Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Hanya Diajak Keliling Jakarta

"Tak terbayang, saat itu sangat tertekan dan sedih. Saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami oleh jemaah," ungkap Ede saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (5/11/2023).

Total, ada 22 orang yang tertipu seorang oknum dari pihak travel.

LIHAT JUGA:

Korban merupakan warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Video kedatangan puluhan jemaah tadi di Garut sempat viral di media sosial setelah mereka terkatung-katung di salah satu hotel di Cengkareng, Jakarta Barat.

Ede menceritakan, kejadian memilukan itu berawal dari tawaran seorang tersangka yang diketahui merupakan warga Bandung bernama Dani.

Baca juga: Kisah Pak Ogah di Bekasi Daftar Umrah usai 8 Bulan Nabung Uang Receh, Pernah 3 Kali ke Tanah Suci

Tersangka menawarkan promo umrah khusus untuk guru ngaji dengan potongan 50 persen pada Juni 2023.

"Kronologinya awalnya Dani ini menawarkan promo buat guru ngaji. Semangat lah ketika ada tawaran seperti itu. Saat itu saya tawarkan kepada Ustaz Entis," ujar Ede.

Jemaah umrah asal Indonesia sedang berjalan di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2017). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Seiring berjalannya waktu, tersangka menjalin komunikasi dengan ustaz tersebut, lalu terkumpul puluhan jemaah yang juga ikut bergabung.

Ia menuturkan, dari puluhan orang tersebut terdapat tiga ustaz yang dijanjikan mendapat promo 50 persen sesuai pembicaraan awal yang ditawarkan tersangka.

"Kalau jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai Rp 30 juta. Kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ucapnya.

Halaman
12