TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria di Tambun, Bekasi, Jawa Barat, yang berprofesi sebagai Pak Ogah mengumpulkan uang kertas pecahan untuk biaya melaksanakan ibadah umrah.
Dia adalah Narto (53) yang mendaftar umrah untuk yang keempat kalinya.
Kisah inspiratif Narto sempat viral beberapa waktu yang lalu usai diunggah akun Instagram @infobekasi.
Dalam keterangan unggahan itu disebutkan bahwa Narto bertugas menjadi Pak Ogah di putaran Jalan Diponegoro.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Taif Arab Saudi, Kota Dekat Mekkah yang Lagi Hits di Kalangan Jemaah Umrah
"Namanya Pak Narto, usianya 59 tahun, warga Kampung Gedung Gede, RT 05/01, Desa Setiamekar, Tambun Selatan. Kemarin siang membawa duit receh yang ia kumpulkan dari bertugas menjadi Pak Ogah di putaran Jalan Diponegoro, depan Naga, Tambun," narasi yang tertulis.
Dalam video tersebut, tampak Narto dibantu oleh salah seorang pria untuk menghitung uang kertas Rp 2 ribuan yang dibawa dengan menggunakan kantong plastik.
LIHAT JUGA:
"Kali ini Pak Narto membawa 3 kantong plastik berisi uang kertas pecahan ada Rp 1.000, Rp 2.000, dan Rp 5.000 senilai Rp 9 juta dari hasil kerja kerasnya ini dikumpulkan untuk ongkos berangkat Umroh," kata pria dalam video yang sedang menghitung uang tersebut.
Diketahui, selama bekerja menjadi juru parkir, pria dalam video tersebut mengungkapkan bahwa Narto telah empat kali menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Tak lupa, pria dalam video itu kemudian memuji kegigihan Narto yang menabung untuk kembali berangkat ke tanah suci.
Baca juga: Lion Air Umumkan Layani Penerbangan Umrah 1445 H dan Wisata Langsung dari Balikpapan
"Saya enggak tahu ini jumlahnya berapa. Beliau membawa uang dalam kantong plastik, sedang kami hitung. MasyaAllah, luar biasa berkah yang pak, kalau saya ini buat jajan. Bapak buat umrah," jelas pria dalam unggahan tersebut.
Selain uang yang dibawanya itu, Narto mengaku bahwa dirinya masih menyimpan pecahan receh lainnya di rumah yang diperkirakan sekitar Rp 4 juta.
Narto mengatakan bahwa uang tersebut akan dikirim ke kampung halamannya untuk biaya sekolah anak-anaknya.
"Di rumah sisa satu (kantong), sekitar Rp 4 jutaan ada, dalam bentuk uang logam. Itu buat dikirim ke kampung untuk anak sekolah," ucap Narto.
Tips memilih travel umrah