TRIBUNNEWS.COM - Masih ingatkah dengan tragedi Terowongan Paledang di Bogor?
Sebagaimana diketahui, tragedi Terowongan Paledang terjadi pada tahun 2000 silam.
Tepatnya pada 12 Januari, sebuah peristiwa kelam terjadi di terowongan tersebut.
Peristiwa itu bahkan disebut sebagai salah satu yang terburuk bagi dunia perkeretaapian di Indonesia.
Baca juga: Pria Lamar Kekasih di Stasiun sampai Ketinggalan Kereta, Ngaku Merasa Seperti Selebriti
Insiden kecelakaan tersebut melibatkan kereta api jurusan Bogor-Sukabumi.
Akibat kecelakaan parah, sebanyak 20 orang penumpang kereta api dinyatakan meninggal dunia.
Kisah kecelakaan Terowongan Paledang begitu menakutkan.
Bahkan kejadian tersebut masih menghantui sejumlah warga yang berada di sekitar terowongan.
Salah satu warga Kelurahan Paledang, Miki, Kampung Bojong Neros, menceritakan beberapa kisah mistis usai terjadinya tragedi kelam itu.
Baca juga: Kisah Balita Temukan Kembali Boneka Monyet Kesayangannya yang Hilang saat Naik Kereta Api
"Kalau dulu mah sering kejadian ya, suara-suara banyak sekali minta tolong, jeritan, banyak pokoknya mah," ujarnya, seperti dikutip dari laman TribunnewsBogor.com, Jumat (1/12/2023).
Usai terjadinya tragedi yang menewaskan 20 orang penumpang tersebut warga sekitar Terowongan Paledang hampir 3 minggu lamanya memilih berdiam diri di dalam rumah pada malam hari.
Hal tersebut dilakukan karena menurutnya tragedi sangatlah kelam dan menyimpan rasa ngeri yang amat dalam bagi warga sekitar terowongan Paledang.
"Memang sepi semanjak kejadian, dua Minggu, tiga Minggu. Orang pada buntung, kepala sampai lampu merah, kaki buntung, tubuh udah itulah ih gak berbentuk semuanya lah. Agak jijik kalau diingat-ingat," ungkapnya.
Saat ini, terowongan tersebut sudah diperbarui akibat adanya double track perlintasan kereta api dan memiliki volume yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Namun bagi warga sekitar terowongan Paledang, hal itu tetap saja tidak berpengaruh.
Baca juga: Kisah Pak Ogah di Bekasi Daftar Umrah usai 8 Bulan Nabung Uang Receh, Pernah 3 Kali ke Tanah Suci